Blog Posts » akidah » PENTINGNYA MELEMBAGAKAN AHLUSSUNAH WAL JAMAAH
PENTINGNYA MELEMBAGAKAN AHLUSSUNAH WAL JAMAAH
Ketika pengaruh dan kekuasaan Turki Utsmani jatuh di Eropa, Turki ingin mengikat kekuasaannya di Asia dan Afrika dengan label agama. Propaganda itu sampai di Indonesia dan ditolak dengan keras oleh habib Utsman bin Yahya.
Turki berhasil menguasai Makkah, kemudian menempatkan Sayid Husain Al-hasany (dzuriyah Rasul SAW) sebagai raja. Tujuannya sangat politis yaitu membuat dunia (khususnya muslim di Asia dan Afrika) terpukau dengan faham Islam yg di usung oleh Turki Utsmani.
Tetapi sayang di zaman syarief Husain, aqidah Ahlussunah wal jamaah tidak di atur dan tidak di lembagakan dalam wadah yang jelas. Padahal pada masa itu, para Ulama pelopor Ahlussunah banyak disana, termasuk ulama-ulama yg datang dari indonesia.
Saat kepentingan politik Inggris mengharuskan menguasai Makkah dan sekitarnya, Syarief Husain dan pemerintahannya di hancurkan, ribuan ulama berhaluan aqidah Ahlussunah termasuk para habaib di bunuh oleh inggris dan gerakan Wahaby.
Maka saya katakan: "NEK KEPINGIN NGANCURAKE NU,YO NGOMONG WAE ORA USAH NU-NU NAN, SING PENTING AHLUSSUNAH WAL JAMAAH".
Karna kalau Ahlussunah di Indonesia tidakdi nidzomiyahkan (di atur dan di wadahi) maka mungkin saja tragedi pada zaman Sayid Husain tadi terulang di Indonesia. Naudzubillah.
Ahlussunah wal jamaah -tanpa wadah NU- tidak akan menjadi kekuatan apa-apa yg diperhitungkan siapapun. Lebih menghawatirkan lagi, kehancuran Ahlussunah wal jamaah (NU) akan mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.
Sumber: [Al-alamah habib luthfi bin yahya/ Buletin Suara Santri (karanganyar jateng), edisi 89-tahun IV- SYAWAL 1433]