Blog Posts » Adab » ANTARA AKHLAK ULAMA SALAF DAN SALAFY-WAHABY

ANTARA AKHLAK ULAMA SALAF DAN SALAFY-WAHABY

Kita tentu mengenal siapa ulama era mutaqaddimin salafus shalih 4 madzhab yang ilmunya masyhur hingga sekarang dan terbukti dijadikan kiblat manhajnya oleh lembaga keagamaan baik ma'had, ribath hingga ponpes, itu karna beliau-beliau sangat tabahhur (laut tak bertepi) dalam ilmu agama disamping akhlak yang bersahaja dan menghormati pendapat lain tentunya.

Kita juga sering mendengar siapa itu ulama rujukan salafy-wahaby (ulama yang dianggap salaf bagi mereka) yang diantaranya Muhammad bin abdil wahab, albani, utsaimin, bin baz dll yang fatwa-fatwanya menimbulkan kritik dan serat caci maki pada ulama sebelumnya yang tentunya dikhawatirkan perpecahan di dalam islam itu sendiri.
img
Sekarang kita bandingkan diantara ulama salaf dan ulama yang katanya salaf;

ULAMA SALAF MADZHAB 4:
1.Imam abu hanifah an-nu'man ibn tsabit berkata:
"Kami hanyalah seorang manusia. Hari ini kami berpendapat demikian tetapi mungkin besok kami mencabutnya" (an-nafi' al-kabir:135).

"Kalau saya mengemukakan suatu pendapat yang bertentangan dengan al-quran dan hadits Rasulullah saw, maka tinggalkanlah pendapatku itu" (al-iqazh:50).
>inilah bentuk sifat kerendahan hati seorang mujtahid muthlaq pencetus madzhab hanafi, beliau sangat berhati-hati dalam fatwanya.

2.Imam malik ibn anas berkata:
"Saya hanyalah seorang manusia terkadang salah dan terkadang benar. Oleh karnanya telitilah pendapatku. Bila sesuai dengan al-quran dan as-sunah maka ambillah.Namun bila tidak sesuai dengan al-qurandan as-sunah maka tinggalkanlah" (al-iqazh:72).
>inilah dawuh Imam malik penggagas madzhab maliki yang juga sangat tawadlu' dan berhati-hati dengan hasil fatwa pemikirannya.

3.Imam muhammad ibn idris as-syafi'i berkata:
"Bila kalian menemukan dalam kitabku yang menyalahi sunah Rasulillah saw, maka peganglah sunah Rasulillah saw dan tinggalkan apa yang kukatakan (pendapatku)" (al-majmu' I/63).
>lihatlah bagaimana murid imam maliki ini yang fatwanya menyamai gurunya, itu dikarnakan sifat rendah hati yang tentunya menjadi contoh ashab-ashabnya.

4.Imam ahmad ibn hanbal berkata:
"Yang namanya al-itba' adalah orang yang mengikuti apa yang dibawa dari Nabi saw dan para shahabatnya. Sedangkan yang datang dari tabi'in dan setelahnya boleh diambil dan boleh ditinggalkan (mukhoyyar)" (masa'il imam ahmad: 276-277).
>begitu pula murid dari imam syafi'i ini berfatwa, walau beliau telah hafal hadits 1juta lebih namun tetap mengedepankan akhlaknya yang sangat jauh dari sok nyunah.


ULAMA SALAFY-WAHABI:
1.Muhammad bin abdil wahab berkata:
"Aku katakan –hanya bagi
Allah segala puji dan karunia dan dengan Allah segala kekuatan- sesungguhnya Tuhanku telah menunjukkanku ke jalan yang lurus, agama lurus agama Ibrahim yang hanif dan dia tidak termasuk orang-orang musyrik. Dan aku -Alhamdulillah- tidak mengajak kepada madzhab salah seorang sufi, ahli fikih, filosof, atau salah satu imam-imam yang aku muliakan….." (ad-durarus saniyah I/37).
>salah satu fatwa yang mencengangkan dari tokoh wahabi ini, padahal beliau ini bermadzhab hambali dalam fan fiqh, namun malu mengatakan dengan berdalih tidak mengajak ke madzhab, memang kedengarannya aneh tapi begitulah fatwa syeh ini.

2.Nashirudin al-albani:
"Aku banyak didzalimi oleh orang-orang yg mengaku berilmu, bahkan sebagian diantara mereka ada yg dianggap bermanhaj salaf seperti kami. -kalau memang benar demikian- berarti dia termasuk orang yg hatinya terjangkit penyakit hasud dan dengki" (Silsilah ahadits ad-dhoifah I/29).
>syeh albani sangat bangga mengatakan BERMANHAJ SALAF SEPERTI KAMI, inilah penggalan fatwa beliau. Namun kira-kira ini riya' atau fakta?

3.Bin baz ditanya berapakah kitab-kitab induk yang telah dihafalnya, beliau menjawab:
"Tidak,tidak ada (satu pun) yg aku hafal. Banyak aku baca tetapi aku tidak banyak hafal darinya. Aku pernah membaca shahih bukhari dan muslim beberapa kali. Aku pernah membaca sunan an-nasai dan sunan abu daud tapi tak sampai rampung. Aku juga membaca sunan ibn majah tapi juga tak sampai selesai..." (mereka memalsukan kitab-kitab:273 atau al-majallah edisi 1006 23-29/5/1995).
>inilah kejujuran jawaban syeh ibn baz, yang mungkin bisa membuat inspirasi pengikut setelahnya agar jujur dalam dakwahnya.

4.Mungkin dari pengamat ada yang mau menambahi fatwa dari ulama salafy-wahabi?

Akhiran!
Banyak ulama salaf berendah hati dengan akhlak yang terpuji namun tetap menghargai, terlebih lagi ulama madzhab 4 yang sampai sekarang dalam fatwa-fatwanya tak ada yang menyalahi al-quran dan al-hadits.
Namun anehnya, sekarang banyak beredar fatwa-fatwa aneh yang tak terpuji bersembunyi dengan memakai fatwa madzhab 4 untuk menyerang para pengikut madzhab 4. Tapi biarlah, toh mereka hanya berkreasi dan tentunya kita bisa menilai mana perkata'an ulama yang berakhlak salaf atau ulama berpura-pura salaf.
Allah wa rasuluh a'lam