Blog Posts » akidah » TELAAH KRITIS ADANYA BIDAH HASANAH.

TELAAH KRITIS ADANYA BIDAH HASANAH.

Sebelum kita memvonis semua Bidah itu sesat,alangkah baiknya kita mengkaji hadits yg diriwayatkan imam Bukhari,
"Barangsiapa membuat kebiasaan baik,maka dia mendapat pahala kebiasaanya dan pahala orang yang mengamalkannya. Barangsiapa membuat kebiasaan buruk,maka atas dirinya dosa dan dosa orang y mengamalkannya hingga hari kiamat"
-
Kalau kita telah meneliti dg hadits diatas,mungkin akan ada pertanyaan;

1.Apakah kebiasaan seperti halnya Yasinan, Tahlilan, Shalawatan, Muludan, Berjanjen dll adalah kebiasaan buruk?
-JAWAB:
Kebiasaan atau tradisi seperti diatas adalah baik (Bidah hasanah). Dengan alasan,karena didalamnya terdapat amal sunah atau bisa diibaratkan "SEKALI DAYUNG,MAKA 10 PULAU TERLAMPAUI". Semua amaliah diatas merupakan kumpulan-kumpulan kesunahan dan anjuran yg dikemas dalam 1 wadah. Sehingga lebih irit waktu,tempat,dan juga pekerjaan.Dan tentunya kita masih bisa melakukan kesunahan-kesunahan lain yg tak ada dalam wadah tsb.

2.Lalu hadits diatas apa tak bertentangan dg hadits "Setiap bidah adalah sesat"?
-JAWAB;
Mungkin kalau hanya memakai pemahaman yg dangkal akan kedua hadits tsb,maka bertentanganlah yg kita dapat. Padahal TIDAK ADA HADITS YANG BERTENTANGAN, karena Rasulullah mendapat jaminan langsung dari Allah SWT,
"kawan kalian (Muhammad) tidaklah sesat Dan tidak pula keliru.Dan tidak ada yang diucapkannya itu menurut hawa nafsu.Ucapan itu tiada lain berupa wahyu yang diucapkan (kepada Muhammad)" [QS.An-najm: 2-4].
Jadi sudah tak ada lagi alasan untuk menolak Sunah/Hadits.

3.Bagaimana kita sbg Muslim menyikapi akan dua Hadits tsb?
-JAWAB:
Sekali lagi kami jelaskan,TIDAK ADA HADITS YANG BERTENTANGAN.
Bila masih ada pendapat yg mengatakan bahwa antara Hadits satu dan lainnya bertentangan,apalagi bertentangan dg Al-quran, maka itu adalah cerminan sikap yang kurang sopan dalam ungkapannya, Dan salah besar dalam mengartikannya karna dari buruknya pemahaman. Yakni,dengan menolak Hadits yang telah jelas dan masyhur.
Karena Allah SWT telah menjamin setiap ungkapan utusannya.

KESIMPULANNYA:
tidak semua bidah itu sesat dg nash-nash yg shorih.
-
coba buka QS.Albaqarah:260 tepatnya KULLI JABALIN (tiap2 bukit/gunung) dan bandingkan dg KULLU BID'ATIN (tiap2 bidah) yg kedua-duanya memakai lafadz KULL.
-
Dalam surat tsb,apakah Ibrahim AS meletakkan bagian burung yg telah dicincang ke semua gunung/bukit didunia? Tidak!
Nabi Ibrahim hanya meletakkan cincang2 daging burung diatas gunung sekitar tempat mendapatkan wahyu dr Allah SWT.
-
JADI TIDAK DIBENARKAN MENGARTIKAN TIAP-TIAP BIDAH ADALAH SESAT, BILA DISAMAKAN DENGAN KRONOLOGI AYAT DIATAS, YAITU TIAP-TIAP GUNUNG DIARTIKAN SEMUA GUNUNG DI DUNIA.


Allah wa rasuluh a'lam