Mobile Blog Multi-User http://emka.anggit.com/ High Performance Code by anggit.com Sun, 30 Sep 2012 00:37:22 +0700 Mobile Blog Multi-User v.1.0 en-ID MANAKIB SINGKAT SYEH IHSAN DAHLAN AL-JAMPESI (KEDIRI)/blog/post/291/manakib-singkat-syeh-ihsan-dahlan-al-jampesi-kediri.htmlSun, 30 Sep 2012 00:37:22 +0700/blog/post/291/manakib-singkat-syeh-ihsan-dahlan-al-jampesi-kediri.html<a href="http://i.imgur.com/267SF.jpg"><img src="http://i.imgur.com/267SFs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Salah satu ulama yang paling berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah Nusantara pada abad ke-19 (awal abad ke-20) adalah Syekh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi. Namun, namanya lebih dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Jampes (kini Al-Ihsan Jampes) di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengr<br />ejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Namanya makin terkenal setelah kitab karangannya Siraj ath-Thalibin menjadi bidang ilmu yang dipelajari hingga perguruan tinggi, seperti Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. Dan, dari karyanya ini pula, ia dikenal sebagai seorang ulama sufi yang sangat hebat.<br />Semasa hidupnya, Kyai dari Dusun Jampes ini tidak hanya dikenal sebagai ulama sufi, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang yang ahli dalam bidang ilmu-ilmu falak, fikih, hadis, dan beberapa bidang ilmu agama lainnya. Karena itu, karya-karya tulisannya tak sebatas pada bidang ilmu tasawuf dan akhlak semata, tetapi hingga pada persoalan fikih.<br />Dilahirkan sekitar tahun 1901, Syekh Ihsan al-Jampesi adalah putra dari seorang ulama yang sejak kecil tinggal di lingkungan pesantren. Ayahnya KH. Dahlan bin Saleh dan ibunya Istianah adalah pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Jampes. Kakeknya adalah Kiai Saleh, seorang ulama asal Bogor, Jawa Barat, yang masa muda hingga akhir hayatnya dihabiskan untuk menimba ilmu dan memimpin pesantren di Jatim.<br />Kiai Saleh sendiri, dalam catatan sejarahnya, masih keturunan dari seorang sultan di daerah Kuningan (Jawa Barat) yang berjalur keturunan dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati Cirebon, salah seorang dari sembilan wali penyebar agama Islam di Tanah Air.<br />Sedangkan, ibunya adalah anak dari seorang Kyai Mesir, tokoh ulama di Pacitan yang masih keturunan Panembahan Senapati yang berjuluk Sultan Agung, pendiri Kerajaan Mataram pada akhir abad ke-16.<br />Keturunan Syekh Ihsan al-Jampesi mengenal sosok ulama yang suka menggeluti dunia tasawuf itu sebagai seorang yang pendiam. Meski memiliki karya kitab yang berbobot, namun ia tak suka publikasi. Hal tersebut diungkap KH. Abdul Latief, pengasuh Ponpes Jampes sekaligus cucu dari Syekh Ihsan al-Jampesi.<br /><br /><br />Membaca dan Menulis<br /><br />Semenjak muda, Syekh Ihsan al-Jampesi terkenal suka membaca. Ia memiliki motto (semboyan hidup), “Tiada hari tanpa membaca”. Buku-buku yang dibaca beraneka ragam, mulai dari ilmu agama hingga yang lainnya, dari yang berbahasa Arab hingga bahasa Indonesia.<br />Seiring kesukaannya menyantap aneka bacaan, tumbuh pula hobi menulis dalam dirinya. Di waktu senggang, jika tidak dimanfaatkan untuk membaca, diisi dengan menulis atau mengarang. Naskah yang ia tulis adalah naskah-naskah yang berisi ilmu-ilmu agama atau yang bersangkutan dengan kedudukannya sebagai pengasuh pondok pesantren.<br />Pada tahun 1930, Syekh Ihsan al-Jampesi menulis sebuah kitab di bidang ilmu falak (astronomi) yang berjudul Tashrih al-Ibarat , penjabaran dari kitab Natijat al-Miqat karangan KH. Ahmad Dahlan, Semarang. Selanjutnya, pada 1932, ulama yang dikala masih remaja menyukai pula ilmu pedalangan ini juga berhasil mengarang sebuah kitab tasawuf berjudul Siraj ath-Thalibin. Kitab Siraj ath-Thalibin ini di kemudian hari mengharumkan nama Ponpes Jampes dan juga bangsa Indonesia.<br />Tahun 1944, beliau mengarang sebuah kitab yang diberi judul Manahij al-Amdad, penjabaran dari kitab Irsyad al-Ibad ila Sabil ar-Rasyad karya Syekh Zainuddin al-Malibari (w. 982 H), ulama asal Malabar, India. Kitab setebal 1.036 halaman itu sayangnya hingga sekarang belum sempat diterbitkan secara resmi.<br />Selain Manahij al-Amdad, masih ada lagi karya-karya pengasuh Ponpes Jampes ini, diantaranya adalah kitab Irsyad al-Ikhwan fi Syurbat al-Qahwat wa ad-Dukhan, sebuah kitab yang khusus membicarakan minum kopi dan merokok dari segi hukum Islam.<br />Kitab yang berjudul Irsyad al-Ikhwan fi Syurbat al-Qahwat wa ad-Dukhan (kitab yang membahas kopi dan rokok) ini tampaknya ada kaitannya dengan pengalaman hidupnya saat masih remaja.<br />Dikisahkan, sewaktu muda, Syekh Ihsan terkenal bandel. Orang memanggilnya Bakri. Kegemarannya waktu itu adalah menonton wayang sambil ditemani segelas kopi dan rokok. Kebiasannya ini membuat khawatir pihak keluarga karena Bakri akan terlibat permainan judi. Kekhawatiran ini ternyata terbukti. Bakri sangat gemar bermain judi, bahkan terkenal sangat hebat. Sudah dinasihati berkali-kali, Bakri tak juga mau menghentikan kebiasan buruknya itu.<br />Hingga suatu hari, ayahnya mengajak dia berziarah ke makam seorang ulama bernama KH. Yahuda yang juga masih ada hubungan kerabat dengan ayahnya. Di makam tersebut, ayahnya berdoa dan memohon kepada Allah agar puteranya diberikan hidayah dan insaf. Jika dirinya masih saja melakukan perbuatan judi tersebut, lebih baik ia diberi umur pendek agar tidak membawa mudharat bagi umat dan masyarakat.<br />Selepas berziarah itu, suatu malam Syekh Ihsan (Bakri) bermimpi didatangi seseorang yang berwujud seperti kakeknya sedang membawa sebuah batu besar dan siap dilemparkan ke kepalanya. “Hai cucuku, kalau engkau tidak menghentikan kebiasaan burukmu yang suka berjudi, aku akan lemparkan batu besar ini ke kepalamu,” kata kakek tersebut.<br />Ia bertanya dalam hati, “Apa hubungannya kakek denganku? Mau berhenti atau terus, itu bukan urusan kakek,” timpal Syekh Ihsan.<br />Tiba-tiba, sang kakek tersebut melempar batu besar tersebut ke kepala Syekh Ihsan hingga kepalanya pecah. Ia langsung terbangun dan mengucapkan istighfar. “Ya Allah, apa yang sedang terjadi. Ya Allah, ampunilah dosaku.”<br />Sejak saat itu, Syekh Ihsan menghentikan kebiasaannya bermain judi dan mulai gemar menimba ilmu dari satu pesantren ke pesantren lainnya di Pulau Jawa. Mengambil berkah dan restu dari para ulama di Jawa, seperti KH. Saleh Darat (Semarang), KH. Hasyim Asyari (Jombang), dan KH. Muhammad Kholil (Bangkalan, Madura).<br /><br /><br />Tawaran Raja Mesir<br /><br />Diantara kitab-kitab karyanya, yang paling populer dan mampu mengangkat nama hingga ke mancanegara adalah Siraj ath-Thalibin. Bahkan, Raja Faruk yang sedang berkuasa di Mesir pada 1934 silam pernah mengirim utusan ke Dusun Jampes hanya untuk menyampaikan keinginannya agar Syekh Ihsan al-Jampesi bersedia diperbantukan mengajar di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.<br />Namun, beliau menolak dengan halus permintaan Raja Faruk lewat utusannya tadi dengan alasan ingin mengabdikan hidupnya kepada warga pedesaan di Tanah Air melalui pendidikan Islam.<br />Dan, keinginan Syekh Ihsan al-Jampesi tersebut terwujud dengan berdirinya sebuah madrasah dalam lingkungan Ponpes Jampes di tahun 1942. Madrasah yang didirikan pada zaman pendudukan Jepang itu diberi nama Mufatihul Huda yang lebih dikenal dengan sebutan MMH (Madrasah Mufatihul Huda).<br />Di bawah kepemimpinannya, Ponpes Jampes terus didatangi para santri dari berbagai penjuru Tanah Air untuk menimba ilmu. Kemudian, dalam perkembangannya, pesantren ini pun berkembang dengan didirikannya bangunan-bangunan sekolah setingkat tsanawiyah dan aliyah. Dedikasinya terhadap pendidikan Islam di Tanah Air terus ia lakukan hingga akhir hayatnya pada 15 September 1952.<br /><br /><br />Siraj ath-Thalibin, Kitab yang Sarat dengan Ilmu Tasawuf<br /><br />Umat Muslim yang pernah menuntut ilmu agama di pesantren tentu pernah mendengar atau bahkan memiliki sebuah buku berbahasa Arab berjudul Siraj ath-Thalibin karya Syekh Ihsan Dahlan al-Jampesi. Kitab tersebut merupakan syarah Minhaj al-Abidin karya Imam al-Ghazali, seorang ulama dan filsuf besar di masa abad pertengahan.<br />Kitab Siraj ath-Thalibin disusun pada tahun 1933 dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1936 oleh penerbitan dan percetakan an-Nabhaniyah milik Salim bersaudara (Syekh Salim bin Sa&#039;ad dan saudaranya Achmad) di Surabaya yang bekerja sama dengan sebuah percetakan di Kairo, Mesir, Mustafa al-Baby Halabi. Yang terakhir adalah percetakan besar yang terkenal banyak menerbitkan buku-buku ilmu agama Islam karya ulama besar abad pertengahan.<br />Siraj ath-Thalibin terdiri atas dua juz (jilid). Juz pertama berisi 419 halaman dan juz kedua 400 halaman. Dalam periode berikutnya, kitab tersebut dicetak oleh Dar al-Fikr, sebuah percetakan dan penerbit di Beirut, Lebanon. Dalam cetakan Lebanon, setiap juz dibuat satu jilid. Jilid pertama berisi 544 halaman dan jilid kedua 554 halaman.<br />Kitab tersebut tak hanya beredar di Indonesia dan negara-negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam, tetapi juga di negara-negara non-Islam, seperti Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Australia, dimana terdapat jurusan filsafat, teosofi, dan Islamologi dalam perguruan tinggi tertentu. Sehingga, kitab Siraj ath-Thalibin ini menjadi referensi di mancanegara.<br />Tidak hanya itu, kitab ini juga mendapatkan pujian luas dari kalangan ulama di Timur Tengah. Karena itu, tak mengherankan jika kitab ini dijadikan buku wajib untuk kajian pascasarjana Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, sebuah lembaga perguruan tinggi tertua di dunia.<br />Kitab ini dipelajari beberapa perguruan tinggi lain dan digunakan oleh hampir seluruh pondok pesantren di Tanah Air dengan kajian mendalam tentang tasawuf dan akhlak. Menurut Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj, seperti dikutip dari situs NU Online, kitab ini juga dikaji di beberapa majelis taklim kaum Muslim di Afrika dan Amerika.<br />Karya fenomenal ulama dari Dusun Jampes, Kediri ini belakangan menjadi pembicaraan hangat di Tanah Air. Ini setelah sebuah penerbitan terbesar di Beirut, Lebanon, kedapatan melakukan pembajakan terhadap karya Syekh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi. Perusahaan penerbitan dengan nama Darul Kutub al-Ilmiyah ini diketahui mengganti nama pengarang kitab Siraj ath-Thalibin dengan Syekh Ahmad Zaini Dahlan. Bahkan, kitab versi baru ini sudah beredar luas di Indonesia.<br />Dalam halaman pengantar kitab Siraj ath-Thalibin versi penerbit Darul Kutub al-Ilmiyah, nama Syekh Ihsan al-Jampesi di paragraf kedua juga diganti dan penerbit menambahkan tiga halaman berisi biografi Syekh Ahmad Zaini Dahlan yang wafat pada tahun 1941, masih satu generasi dengan Syeh Ihsan al-Jampesi yang wafat pada tahun 1952. Sementara itu, keseluruhan isi dalam pengantar itu bahkan keseluruhan isi kitab dua jilid itu sama persis dengan kitab asal. Penerbit juga membuang taqaridh atau semacam pengantar dari Hadhratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari (Jombang), Syekh KH. Abdurrahman bin Abdul Karim (Kediri), dan Syekh KH. Muhammad Yunus Abdullah (Kediri).<br />Kitab tersebut menawarkan konsep tasawuf di zaman modern ini. Misalnya, pengertian tentang uzlah yang secara umum bermakna pengasingan diri dari kesibukan duniawi. Menurut Syekh Ihsan, maksud dari uzlah di era sekarang adalah bukan lagi menyepi, tapi membaur dalam masyarakat majemuk, namun tetap menjaga diri dari hal-hal keduniawian.<br />Manuskrip dari kitab Siraj ath-Thalibin awalnya disimpan di perpustakaan Kairo, namun pada akhirnya diminta kembali oleh pihak keluarga dan diterbitkan oleh salah seorang murid beliau yang tinggal di semarang<br />Pada tanggal 15 September 1952 Syekh Ihsan Dahlan al-Jampesi dipanggil ke Hadirat Allah Swt. dengan meninggalkan karya karya tulis dan kitab yang saat ini menjadi rujukan para ulama ulama baik nusantara maupun internasional.<br /><br />By: <a href="http://www.facebook.com/syaroni.assamfury">http://www.facebook.com/syaroni.assamfury</a>ADZAN TERAKHIR SHAHABAT BILAL/blog/post/290/adzan-terakhir-shahabat-bilal.htmlTue, 25 Sep 2012 15:31:49 +0700/blog/post/290/adzan-terakhir-shahabat-bilal.html<a href="http://i.imgur.com/zYM1Z.jpg"><img src="http://i.imgur.com/zYM1Zs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Aku sadur kisah ini dari Taushiyyahnya Al-habib Ali Al-Jufriy Yaman.<br /><br />Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat, maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika itu mempunyai suara emas yang khas.<br />Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi.<br />Ketika Khalifah Abu Bakar Ra. memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi.”<br />Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau membebaskanmu karena dirimu apa karena Allah?.”<br />Abu Bakar Ra. hanya terdiam.<br />“Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.”<br />Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa lagi mendesak Bilal Ra. untuk kembali mengumandangkan adzan.<br />Kesedihan sebab ditinggal wafat Nabi Saw., terus mengendap di hati Bilal Ra. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria.<br />Lama Bilal Ra. tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Nabi Saw. hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: “Ya Bilal, wa maa hadzal jafa’? Hai Bilal, kenapa engkau tak mengunjungiku? Kenapa sampai begini?.”<br />Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Nabi.<br />Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucunda Nabi Saw., Hasan dan Husein.<br />Sembari mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Nabi Saw. itu. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal Ra.: “Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan buat kami? Kami ingin mengenang kakek kami.”<br />Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.<br />Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw. Masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan.<br />Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali.<br />Ketika Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar.<br />Dan saat bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Nabi. Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya. Lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai.<br />Hari itu, madinah mengenang masa saat masih ada Nabi Saw. Tak ada pribadi agung yang begitu dicintai seperti Nabi Saw. Dan adzan itu, adzan yang tak bisa dirampungkan itu, adalah adzan pertama sekaligus adzan terakhirnya Bilal Ra. semenjak Nabi Saw. wafat. Dia tak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan. Sebab kesedihan yang sangat segera mencabik-cabik hatinya mengenang seseorang yang karenanya dirinya derajatnya terangkat begitu tinggi.<br /><br />Semoga kita dapat merasakan nikmatnya Rindu dan Cinta seperti yang Allah karuniakan kepada Sahabat Bilal bin Rabah Ra. Aamiin<br />By: <a href="https://www.facebook.com/syaroni.assamfury">https://www.facebook.com/syaroni.assamfury</a>BOLEHKAH MENUNTUT ILMU DARI MBAH “GOOGLE”/blog/post/289/bolehkah-menuntut-ilmu-dari-mbah-google.htmlMon, 24 Sep 2012 23:06:59 +0700/blog/post/289/bolehkah-menuntut-ilmu-dari-mbah-google.html<a href="http://i.imgur.com/DqsXS.jpg"><img src="http://i.imgur.com/DqsXSs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />1. Belajar adalah hal yang merupakan kewajiban bagi seluruh orang islam, sesuai sabda nabi:<br /><br />قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ<br /><br />Artinya: Rosululloh SAW. bersabda: “Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim”.<br /><br />Imam Al Munawi dalam Faidlul Qodir memberikan penjelasan hadist ini sebagai berikut:<br /><br />(فيض القدير 5264 (ج 4 / ص 267)<br />(طلب العلم فريضة على كل مسلم) قد تباينت الأقوال وتناقضت الآراء وفي هذا العلم المفروض على نحو عشرين قولا وكل فرقة تقيم الأدلة على علمها وكل لكل معارض وبعض لبعض مناقض وأجود ما قيل قول القاضي: ما لا مندوحة عن تعلمه كمعرفة الصانع ونبوة رسله وكيفية الصلاة ونحوها فإن تعلمه فرض عين قال الغزالي في الإحياء: المراد العلم بالله وصفته التي تنشأ عنه المعارف القلبية وذلك لا يحصل من علم الكلام بل يكاد يكون حجابا مانعا منه وإنما يتوصل له بالمجاهدة فجاهد تشاهد ثم أطال في تقريره بما يشرح الصدور ويملأ القلب من النور إلى أن قال… سئل عنه النووي فقال: ضعيف وإن كان معناه صحيحا إلى أن قال… وقال المصنف: جمعت له خمسين طريقا وحكمت بصجته لغيره ولم أصحح<br />حديثا لم أسبق لتصحيحه سواه.<br /><br />Artinya: (Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim)Telah aku jelaskan Qoul-qoul dan pertentangan pendapat tentang Ilmu yang di haruskan (mempelajarinya) sekitar 50 qoul, dan setiap golongan berpegang pada dasar-dasar sesuai keilmuan, satu sama lainnya saling bertentangan.<br /><br />- Namun pendapat yang paling Indah, adalah dari Imam Al Qodli: “Setiap ilmu yang harus di pelajari (tidak ada keleluasaan untuk tidak mempelajarinya) seperti mengetahui pencipta, kenabian Rosul-Nya, tata cara sholat dan lainnya, karena mempelajarinya adalah kewajiban bagi setiap orang”.<br /><br />- Imam Ghozali dalam kitab Ikhya’ berkata: “Yang di kehendaki (dengan Ilmu yang di haruskan mempelajarinya) adalah mengetahui (ma’rifat/Wushul) Alloh dan sifat-Nya, dimana dengan ilmu tersebut muncul pengetahuan yang bersumber dari hati, dan hal itu tidak akan berhasil dari Ilmu Kalam (Tauhid/teologi), bahkan ilmu kalam bisa menjadi penghalang dan penyegah mengetahui Alloh. Ma’rifat kepada Alloh hanya bisa berhasil dengan mujahadah (bersungguh-sungguh beribadah kepada Alloh), bersungguh-sungguhlah maka engkau akan menemukan ma’rifat kepada Alloh!”. Kemudian Imam Ghozali membeberkan keterangan tentang sesuatu yang bisa melapangkan dada dan menerangi hati.<br /><br />- Pada waktu Imam Nawawi di tanya (tentang status) Hadist ini, beliau berkata: “(hadist ini) adalah hadist dloif (lemah dipandang dari periwayat), walaupun Shohih dalam segi makna (maknanya benar). Imam Mushonnif (pengarang kitab Jamiussoghir: Imam Suyuthi) berkata: “Aku mengumpulkan hadist ini (melalui) 50 periwayat dan aku menghukumi (hadist ini) dengan Shohih Li Ghoirihi (Shohih dengan memandang periwayatan hadist lain) dan aku tidak menghukumi shohih suatu hadist yang belum aku shohihkan selain hadist diatas”.<br /><br />2. Beliau Nabi SAW. menekankan belajar, walaupun sulitnya pemahaman, jarak dan waktu,<br /><br />شعب الإيمان للبيهقي – (ج 4 / ص 174)<br />قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « اطلبوا العلم ولو بالصين, فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم » « هذا حديث متنه مشهور, وإسناده ضعيف»<br /><br />Artinya: Rosululloh SAW. bersabda: “Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri China, karena sesungguhnya Mencari ilmu adalah suatu keharusan bagi setiap muslim”.<br /><br />Catatan: Hadist ini Masyhur namun dloif, sedangkan penggunaan hadits dhaifuntuk fadhoilul a’mal (keutamaan beramal) adalah boleh<br /><br />3. Sedangkan ulama, guru ataupun ustadz sepeti hadist diatas ibid adalah merupakan pewaris para nabi yang menjadi pemegang tongkat estafet perjuangan agama islam, sehingga pelajar tidak akan mampu mempelajari ilmu agama dengan benar tanpa melalui ulama, bahkan apabila belajar ilmu Thariqot dan Haqiqot, beliau Imam Abu Yazid Al Basthomi memperingatkan pelajar yang mempelajarinya tanpa guru sebagai berikut:<br /><br />تفسير حقي – (ج 7 / ص 393)<br />ومن كلام ابى يزيد البسطامى قدس سره من لم يكن له شيخ فشيخه الشيطان<br /><br />Artinya: Sebagian dari perkataan Imam Abu Yazid -semoga Alloh menbersihkan rahasianya- “Barangsiapa yang tidak mempunyai guru, maka gurunya adalah Setan”.<br /><br />Imam Sayid Alawi bin As Saqof dalam kitab Sab’atul kutub menjelaskannya sebagai berikut:<br /><br />سبعة الكتب المفيدة ص: 52<br />فصل فيمن يصح أن يتخذ شيخا إعلم وفقني الله وإياك لمرضاته أنه يجب على مريد الطريق أن يقصد عند إرادة إنابته وتوبته واستيقاظه من نوم غفلته شيخا من أهل زمانه يكون مترقيا في مقام الرجال الكمل شرعيا حقيقيا سلوكه على الكتاب والسنةوالاقتداء بالعلماء إلى أن قال… فالشيخ العارف الواصل وسيلة المريد إلى الله وبلبه الذي يدخل منه على الله فمن لاشيخ له يرشده فمرشده الشيطان ومن هذا تعلم أنه لا يجوز التصدر لأخذ العهد على المريدين وإرشادهم إلا بعد التربية اهـ<br /><br />Artinya: Fasal menjelaskan orang yang bisa/pantas menjadi guru. ketahuilah! -semoga Alloh memberi pertolongan ridlo-Nya kepada kita- sesungguhnya wajib bagi murid Thoriqot apabila ingin kembali, taubat dan bangun dari tidur “lupanya” untuk mencari Syaikh (Mursyid/guru) di zamannya yang suluknya (metodenya) terdidik sebagi lelaki sempurna secara syariat dan hakikat, sesuai Al Qur’an, Al Hadist dan mengikuti Ulama. Sampai…. Maka guru yang wushul (sampai derajad ma’rifat Alloh) sebagai perantara murid pada Alloh, dan menjadi sari pati yang bisa menghantar ma’rifat Alloh. Maka orang yang tidak mempunyai guru yang mampu menjadi petunjuk baginya, maka pembimbingnya adalah setan, dan dari ini diketahui sesungguhnya tidak boleh mengambil janji (membaiat) pada para murid dan membimbing kecuali setelah memberi pendidikan (Ilmu Syariat).<br /><br />Mayoritas ulama, seperti keterangan Imam Nawawi dalam kitab majmu’ berkata:<br /><br />المجموع شرح المهذب الجزء الأول ص: 66<br />فقد قال ابن سيرين ومالك وخلائق من السلف: هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم. إلى أن قال… وقالوا: ولا تأخذ العلم ممن كان أخذه له من بطون الكتب من غير قراءة على شيوخ أو شيخ حاذق فمن لم يأخذه إلا من الكتب يقع في التصحيف ويكثر منه الغلط والتحريف.<br /><br />Artinya: Imam Ibnu Sirin, Imam Malik dan Para ulama salaf benar-benar berkata: “Ilmu ini adalah agama, maka lihatlah (telitilah) dari siapa kalian mengambil (belajar tentang) agama kalian”, sampai… Para ulama berkata: “Janganlah kalian mengambil (belajar) ilmu dari orang yang belajar dari kitab tanpa membaca pada para Syaikh atau syaikh yang pintar, maka barangsiapa yang mempelajari ilmu hanya lewat buku akan mengalami kesalahan pemahaman, banyak membuat kekeliruan dan akan membelokkan pengertian.<br /><br />4. Dengan sendirinya ulama mempunyai peranan yang sangat penting karena merupakan perantara ilmu, seperti ungkapan dalam kaidah fiqh:<br /><br />للوسائل حكم المقاصد<br /><br />Artinya: “perantara mempunyai hukum sama seperti tujuan”, yakni cara menghormati murid/pelajar kepada Masyayikh ataupun ustadz yang merupakan perantara untuk mendapatkan ilmu agama yang agung, seperti ungkapan Imam Ghozali:<br /><br />هامش اتحاف السادة الجزء الأول ص: 336<br />قال رسول الله إنما أنا مثل الوالد لولده بأن يقصد انقاذهم من نار الآخرة وهو أهم من انقاذ الوالدين ولدهما من نار الدنيا ولذلكصار حق المعلم أعظم من حق الوالدين فإن الوالد سبب الوجود الحاضر والحياة الفانية والعلم سبب الحياة الياقية ولو لا المعلم لانساق ما حصل من جهة الأب إلى الهلاك الدائم<br /><br />Artinya: Rosululloh SAW. bersabda: “Sesungguhnya Aku laksana orang tua bagi anaknya”, yang mempunyai tujuan menyelamatkan dari api neraka, dan ini lebih penting daripada para orang tua yang menyelamatkan anaknya dari api dunia (ekonomi), dan dari situ hak pengajar ilmu agama lebih agung daripada kedua orang tua, karena orang tua sebagai sebab keberadaan anak di dunia fana, sedangkan Ilmu sebab mendapatkan kehidupan kekal (Akhirot), dan andai tidak ada pengajar, maka sesuatu yang timbul dari ayah (meneyelamatkan dari api dunia/ekonomi) akan menggiring pada kerusakan selamanya. Wallahu a’lam bish-Shawab. Semoga bermanfa’at. Aamiin<br /><br />By: <a href="https://www.facebook.com/asimun.masud">https://www.facebook.com/asimun.masud</a>MENTALQIN MAYIT SETELAH DI KUBUR, WAHABI VS WAHABI/blog/post/288/mentalqin-mayit-setelah-di-kubur-wahabi-vs-wahabi.htmlWed, 19 Sep 2012 10:47:04 +0700/blog/post/288/mentalqin-mayit-setelah-di-kubur-wahabi-vs-wahabi.html<a href="http://i.imgur.com/h1Yj8.jpg"><img src="http://i.imgur.com/h1Yj8s.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ} [آل عمران:185]<br /><br />“ Setiap diri manusia pasti akan merasakan kematian “<br />_________________________________________________<br /><br />Sudah tidak asing lagi dalam masyarakat kita, setelah selesai jenazah dimakamkan salah seorang dari pihak keluarga mayit atau pemuka agama kalau didaerah saya biasanya yang mentalqin mbah modin duduk disamping makam lalu mulai melafadzkan bacaan Talqin bagi mayit. Namun dewasa ini, ada satu kelompok minoritas (wahabi) yang mengklaim dirinya paling mengikuti al-Qur’an dan sunnah dengan pemahaman para sahabat dan tabi’in menyatakan bahwa talqin mayit adalah bid’ah karena tidak memiliki landasan dalam syari’at serta tidak bermanfaat bagi si mayit.<br /><br />benarkankah tuduhan mereka (wahabi) bahwasanya talqin mayit setelah di kubur bidah /sesat karena tidak memiliki landasan dalam syari’at ???<br /><br />ataukah fatwa mereka berdasarkabkan hawa nafsu, sehingga tak sesuai ajaran mereka sendiri dan tak sesuai dengan motto mereka yaitu mengikuti al-Qur’an dan sunnah ???<br />Mari kita simak fatwa-fatwa ulama’ wahabi salafiy :<br />____________<br /><br />1. Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab al-Najd, pendiri aliran Wahhabi, menganjurkan talqin mayit sesudah dimakamkan dalam kitabnya Ahkam Tamanni al-Maut, hal. 19.<br /><br />وأخرج الطبراني فى الكبير, وابن منده عن أبى أمامة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: اذا مات أحد من اخوانكم, فسويتم التراب عليه, فليقم أحدكم على رأس قبره, ثم يقول: يافلان بن فلان, فأنه يسمعه ولا يجيب, ثم يقول: يافلان بن فلان, فأنه يقول: أرشدنا رحمك الله. ولكن لا تشعرون, فليقل: أذكر ماخرجت عليه من الدنيا: شهادة ان لا اله الا الله, وأن محمد رسول الله, وأنك رضيت باالله ربا, وباالاسلام دينا, وبمحمد نبيا, وباالقرأن ايماما, فأن منكرا ونكيرا يأخذ كل واحد منهما بيد صاحبه.&quot;<br /><br />Ditakhrij oleh Al-Thabrani dalam Al-Kabir, dan Ibnu Munadih dari Abi Amamah dari Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apabila salah satu saudaramu meninggal dunia dan kamu telah meratakan tanahnya [debunya], maka berdirilah salah satu diantaramu diatas kepala kuburannya [mayit], kemudian dia berkata: ‘Hai fulan bin fulan.’ Maka dia [mayit] mendengarnya dan tidak bisa menjawabnya’. Kemudian dia berkata: ‘Hai fulan bin fulan,’ Maka sesungguhnya [mayit] berkata, ‘Tunjukkanlah kami, semoga Allah merahmatimu,’ Akan tetapi kamu tidak mengetahui. Maka dia katakan: ‘Ingatlah sebelum kamu keluar dari [kehidupan] dunia yaitu persaksian bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan [yang wajib disembah] kecuali Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, dan sesungguhnya kamu telah ridha Allah sebagai Tuhan, islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi, al-Qur’an sebagai panutan. Maka sesungguhnya Munkar dan Nakir masing-masing akan mengambil [pertanyaan] dari ahli kubur.<br /><br />_______________<br /><br />2. Syeikh Ibnu Taimiyah, Ulama panutan dan Syaikhul Islam kaum Wahhabi menganjurkan talqin mayit yang telah dimakamkan dalam Majmu’ al-Fatawa-nya, juz 24, hal. 165.<br /><br />وسئل رحمه الله مفتي الأنام بقية السلف الكرام تقي الدين بقية المجتهدين أثابه الله وأحسن إليه عن تلقين الميت في قبره بعد الفراغ من دفنه هل صح فيه حديث عن النبي صلى الله عليه وسلم أو عن صحابته ؟ وهل إذا لم يكن فيه شيء يجوز فعله ؟ أم لا ؟<br /><br />Ibnu Taimiyyah ditanya berkaitan hukum talqin bagi mayyit di kuburan setelah selesai dikebumikan. Apakah shohih hadits tersebut dari Nabi s.a.w. atau dari sahabat baginda? Dan apabila tiada sesuatu riwayat mengenai amalan tersebut, bolehkah diamalkan atau tidak?<br /><br />فأجاب : هذا التلقين المذكور قد نقل عن طائفة من الصحابة : أنهم أمروا به كأبي أمامة الباهلي وغيره . وروي فيه حديث عن النبي صلى الله عليه وسلم لكنه مما لا يحكم بصحته ; ولم يكن كثير من الصحابة يفعل ذلك فلهذا قال الإمام أحمد وغيره من العلماء : إن هذا التلقين لا بأس به فرخصوا فيه ولم يأمروا به ، واستحبه طائفة من أصحاب الشافعي وأحمد وكرهه طائفة من العلماء من أصحاب مالك وغيرهم .<br /><br />Maka Syeikh Ibnu Taimiyah menjawab: Talqin tersebut telah dinukilkan dari sekelompok sahabat di mana mereka menyuruh melakukannya, seperti Sayyidina Abi Umamah al-Bahili dan selainnya. Telah diriwayatkan Dalam hal ini hadits Nabi s.a.w. akan tetapi tidaklah dihukumi sebagai hadits yang shohih dan kebanyakan sahabat tidak melakukannya. Maka atas dasar inilah berkata Imam Ahmad dan ulama lainnya bahawa talqin itu adalah amalan yang tidak ada apa-apa, maka mereka memberi kelonggaran pada amalan tersebut dan tidaklah pula mereka menyuruhnya. Dan sekumpulan ulama mazhab Imam Syafi`i dan mazhab Imam Ahmad menghukum amalan talqin ini sebagai MUSTAHAB (disukai), sekumpulan ulama daripada mazhab Imam Malik dan selain mereka menghukumi sebagai makruh.<br /><br />وَاَلَّذِي فِي السُّنَنِ {عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَّهُ كَانَ يَقُومُ عَلَى قَبْرِ الرَّجُلِ مِنْ أَصْحَابِهِ إذَا دُفِنَ، وَيَقُولُ: سَلُوا لَهُ التَّثْبِيتَ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ}، وَقَدْ ثَبَتَ فِي الصَّحِيحَيْنِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: {لَقِّنُوا أَمْوَاتَكُمْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ}. فَتَلْقِينُ الْمُحْتَضَرِ سُنَّةٌ، مَأْمُورٌ بِهَا.<br /><br />وَقَدْ ثَبَتَ أَنَّ الْمَقْبُورَ يُسْأَلُ، وَيُمْتَحَنُ، وَأَنَّهُ يُؤْمَرُ بِالدُّعَاءِ لَهُ ؛ فَلِهَذَا قِيلَ: إنَّ التَّلْقِينَ يَنْفَعُهُ، فَإِنَّ الْمَيِّتَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ. كَمَا ثَبَتَ فِي الصَّحِيحِ {عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: إنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ} وَأَنَّهُ قَالَ: {مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُولُ مِنْهُمْ}، وَأَنَّهُ أَمَرَنَا بِالسَّلَامِ عَلَى الْمَوْتَى. فَقَالَ: {مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ الرَّجُلِ كَانَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْيَا فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إلَّا رَدَّ اللَّهُ رُوحَهُ حَتَّى يَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ}. وَاَللَّهُ أَعْلَمُ.<br /><br />........ Dan telah sabit bahawasanya ahli kubur itu ditanya dan diuji, dan bahawasanya disuruh kita mendoakan dia, oleh itu dikatakan : orang bahawa talqin itu bermanfaat bagi mayyit kerana sesungguhnya mayyit itu mendengar dia akan seruan (percakapan) sebagaimana sabit dalam hadis yang shohih daripada Nabi s.a.w. di mana baginda bersabda: “Bahawasanya dia (yakni mayit) mendengar derapan kasut-kasut mereka (yakni orang – orang yang menghantarnya ke kubur).” Dan bahawasanya Nabi menyuruh kita untuk memberi salam kepada orang mati, di mana baginda bersabda: “Tidaklah seseorang yang melalui kubur seseorang yang dikenalinya sewaktu di dunia dahulu, lalu dia mengucapkan salam kepada si mati tersebut melainkan Allah akan mengembalikan rohnya sehingga dia boleh membalas salam tersebut. Wallahu a’lam<br /><br />Ibnu Taimiyyah juga menyatakan dalam kitab yang sama bahwasanya : :<br /><br />سُئِلَ: هَلْ يَجِبُ تَلْقِينُ الْمَيِّتِ بَعْدَ دَفْنِهِ؟ أَمْ لَا؟ وَهَلْ الْقِرَاءَةُ تَصِلُ إلَى الْمَيِّتِ؟<br />الْجَوَابُ: تَلْقِينُهُ بَعْدَ مَوْتِهِ لَيْسَ وَاجِبًا، بِالْإِجْمَاعِ. وَلَا كَانَ مِنْ عَمَلِ الْمُسْلِمِينَ الْمَشْهُورِ بَيْنَهُمْ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخُلَفَائِهِ. بَلْ ذَلِكَ مَأْثُورٌ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ الصَّحَابَةِ ؛ كَأَبِي أُمَامَةَ، وَوَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ. فَمِنْ الْأَئِمَّةِ مَنْ رَخَّصَ فِيهِ كَالْإِمَامِ أَحْمَدَ، وَقَدْ اسْتَحَبَّهُ طَائِفَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، وَأَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ. وَمِنْ الْعُلَمَاءِ مَنْ يَكْرَهُهُ لِاعْتِقَادِهِ أَنَّهُ بِدْعَةٌ. فَالْأَقْوَالُ فِيهِ ثَلَاثَةٌ: الِاسْتِحْبَابُ، وَالْكَرَاهَةُ، وَالْإِبَاحَةُ، وَهَذَا أَعْدَلُ الْأَقْوَالِ. فَأَمَّا الْمُسْتَحَبُّ الَّذِي أَمَرَ بِهِ وَحَضَّ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهُوَ الدُّعَاءُ لِلْمَيِّتِ. وَأَمَّا الْقِرَاءَةُ عَلَى الْقَبْرِ فَكَرِهَهَا أَبُو حَنِيفَةَ، وَمَالِكٌ، وَأَحْمَدُ فِي إحْدَى الرِّوَايَتَيْنِ. وَلَمْ يَكُنْ يَكْرَهُهَا فِي الْأُخْرَى. وَإِنَّمَا رُخِّصَ فِيهَا لِأَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَوْصَى أَنْ يُقْرَأَ عِنْدَ قَبْرِهِ بِفَوَاتِحِ الْبَقَرَةِ، وَخَوَاتِيمِهَا. وَرُوِيَ عَنْ بَعْضِ الصَّحَابَةِ قِرَاءَةُ سُورَةِ الْبَقَرَةِ. فَالْقِرَاءَةُ عِنْدَ الدَّفْنِ مَأْثُورَةٌ فِي الْجُمْلَةِ، وَأَمَّا بَعْدَ ذَلِكَ فَلَمْ يُنْقَلْ فِيهِ أَثَرٌ. وَاَللَّهُ أَعْلَمُ.<br /><br />Ibnu Taimiyyah ditanya : apakah mentalqin mayit itu hukumnya wajib setelah dimakamkan atau tidak? Dan apakah pahala bacaan alquran itu sampai kepada mayit ?<br /><br />Ibnu taimiah menjawab : Talqin bagi si mati setelah kematiannya bukanlah satu kewajipan menurut ijma`, dan bukanlah amalan yang masyhur dilakukan oleh kaum Muslimin pada zaman Nabi s.a.w. dan para khalifah baginda. Tetapi amalan talqin yang sedemikian itu adalah sesuatu yang ma`tsur dari sekumpulan sahabat seperti Sayyidina Abu Umamah dan Sayyidina Waatsilah bin al-Asqa’ (yakni satu amalan yang ma`tsur diamalkan oleh sebahagian sahabat). Maka daripada kalangan para imam ada yang memberi kelonggaran bagi amalan tersebut seperti Imam Ahmad. Sekumpulan ulama mazhab Imam Ahmad dan ulama mazhab Imam Syafi`i menghukumkannya sebagai mustahab, dan sebagian ulama lain pula menghukumi sebagai makruh kerana mereka memandangnya sebagai bid`ah. Maka hukum talqin itu ada 3 pendapat ulama, yaitu:- (1) mustahab, (2) makruh dan (3) mubah, dan inilah pendapat paling sederhana antara segala pendapat tersebut (yakni pendapat yang mengharuskan itu dipandang oleh Ibnu Taimiyyah sebagai pendapat yang paling sederhana).............<br /><br />________________________ Vs<br /><br />1. Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin:<br />(Asy-Syarh Al-Mumti&#039; 5/364).<br /><br />تلقين الميت بعد الدفن لم يصح الحديث فيه فيكون من البدع<br />.<br />&quot;Mentalqin mayit setelah dikubur tidak ada hadist shahih di dalamnya, maka amalan ini termasuk bid&#039;ah&quot;<br /><br />مجموع فتاوى ورسائل ابن عثيمين - (ج 17 / ص 131<br />س 812 سئل فضيلة الشيخ رحمه الله تعالى : ما حكم تلقين الميت بعد دفنه؟<br />فأجاب فضيلته بقوله: القول الراجح أن لا يلقن بعد الدفن وإنما يُستغفر له ويسأل له التثبيت؛ لأن الحديث الوارد في التلقين حديث ضعيف<br /><br />_____________________<br /><br />2. Syeikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan<br /><br />Al-Muntaqa min Fatawa Al-fauzan no: 131<br /><br />أما بعد خروج الروح فإن الميت لا يلقن لا قبل الدفن ولا بعد الدفن، ولم يرد بذلك سنة صحيحة عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ فيما نعلم، وإنما استحب تلقين الميت بعد دفنه جماعة من العلماء، وليس لهم دليل ثابت عن النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ لأن الحديث الوارد في ذلك مطعون في سنده، فعلى هذا يكون التلقين بعد الدفن لا أصل له من سنة الرسول صلى الله عليه وسلم، وإنما قال به بعض العلماء اعتمادًا على حديث غير ثابت<br />.<br />فالتلقين بعد الدفن لا أصل له في السنة، وإنما التلقين المشروع هو عند الاحتضار، لأنه هو الذي ينفع المحتضر ويعقله المحتضر لأنه مازال على قيد الحياة ويستطيع النطق بهذه الكلمة وهو لا يزال في دار العمل، أما بعد الموت فقد انتهى العمل .<br /><br />&quot;Adapun setelah keluarnya nyawa maka mayit tidak ditalqin, apakah sebelum dikuburkan atau setelahnya, dan setahu kami tidak ada hadist yang shahih dari nabi shallallahu &#039;alaihi wa sallam dalam permasalahan ini. Hanya saja sebagian ulama menganjurkannya setelah mayit dikubur , namun mereka tidak memiliki dalil yang tetap dari Rasulullah shallallahu &#039;alaihi wa sallam, karena hadist yang mereka jadikan dalil ada pembicaraan dalam sanadnya, oleh karena itu talqin setelah mayit dikuburkan adalah tidak ada asalnya dari sunnah Rasulullah shallallahu &#039;alaihi wa sallam, hanya sebagian ulama menganjurkan karena berpegang pada hadist yang tidak tetap.<br /><br />Jadi talqin setelah penguburan tidak ada asalnya di dalam sunnah, dan talqin yang disyariatkan adalah ketika mau meninggal, karena itulah yang bermanfaat bagi orang yang mau meninggal dan bisa dia pahami sebab dia masih hidup dan mampu mengucapkan kalimat ini, dan dia masih di negeri amal, adapun setelah mati maka amal sudah selesai<br /><br />مؤلفات الفوزان - (ج 39 / ص 8<br /><br />السؤال : في مدينتنا عادةٌ غريبٌ، وذلك أنهم إذا دفنوا الميِّتَ، وانتهوا من دفنه؛ وقف رجل على القبر، وقال: يا فلان ابن فلان! إذا سُئِلتَ: مَن ربُّك؟ فقل: ربِّي الله. وإذا سُئِلتَ: ما دينُك؟ فقل: ديني الإسلام. وإذا سُئلتَ: من نبيُّك؟ فقل: محمد صلى الله عليه وسلم فهل لهذه العادة أصل في دين الله عز وجل من قريب أو بعيد؟ أفتونا مأجورين.<br />نص الفتوى : الحمد لله هذا ما يسمَّى بالتَّلقين، ويُروى فيه حديث لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم؛ فلا يجوز فعله، ويجب إنكاره؛ لأنه بدعة.والثَّابتُ عن النبي صلى الله عليه وسلم؛ أنَّه إذا فُرِغَ من دفن الميِّتِ؛ وقف على قبره وهو وأصحابه، وقال: &quot;استغفروا لأخيكم، واسألوا له التَّثبيت؛ فإنه الآن يُسأل&quot;ُ [رواه أبو داود في &quot;سننه&quot; (3/213) من حديث هانئ مولى عثمان بن عفان، ورواه الحاكم في &quot;مستدركه&quot; (1/370) من حديث عثمان بن عفان رضي الله عنه.]، وذلك بأن يُقال: اللهم! اغفر له، واللهم! ثبِّتهُ. ولا يُنادى الميِّت ويلقَّنُ كما يفعل هؤلاء الجهَّالُ. والله أعلم.<br /><br />مؤلفات الفوزان - (ج 39 / ص 20)<br />نص السؤال : من العادات المعروفة والمشهورة عندنا تلقين الميت بعد وضعه في قبره وبعد أن يوارى عليه التراب، ونرى أن معظم العلماء على هذا وبعضهم لا يلقي له بالاً - أعني: علماء بلدنا - ويستشهدون على ذلك بأنه قد ثبت عن الرسول صلى الله عليه وسلم حينما توفي ابنه إبراهيم أنه وقف عليه الصلاة والسلام عند قبره ولقنه فقال أحد الصحابة: يا رسول الله أنت خير الخلق وبعد وفاتك من يلقننا؟ فقال لهم: { يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ...} [سورة إبراهيم: آية 27.] الآية.والسؤال: ما مدى صحة هذا الخبر عن المصطفى صلى الله عليه وسلم؟ وإذا كان التلقين مشروعًا ما هي صيغته وكيفيته؟ ونرجو أن تقرنوا الإجابة بالأدلة المقنعة ما أمكن ذلك. وجزاكم الله خيرًا؟<br /><br />______________________<br /><br />3. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz<br /><br />Dalam kitab Majmu&#039; dan Rasail beliau 10/361 atau Fatawa Al-lajnah Ad-daimah 9/72.<br /><br /><br />الصحيح من قولي العلماء في التلقين بعد الموت أنه غير مشروع، بل بدعة، وكل بدعة ضلالة، وما رواه الطبراني في الكبير عن سعيد بن عبد الله الأودي عن أبي أمامة رضي الله عنه في تلقين الميت بعد دفنه ذكره الهيثمي في الجزء الثاني والثالث من مجمع الزوائد، وقال: في إسناده جماعة لم أعرفهم. أهـ. وعلى هذا لا يحتج به على جواز تلقين الميت، فهو بدعة مردودة<br /><br />Yang shahih masalah Talqin mayit setelah dikuburkan dari berbagai pendapat ulama’ adalah tidak di syari’atkan, bahkan termasuk amalan bidah dan setiap bidah adalah sesat.<br /><br />Sedangkan hadits yang di riwayatkan oleh imam Al Tabrani dalam kitab Al Kabir dari sa’id bin Abdullah Al audiy Dari Abi Umamah R.A. masalah talqin mayit setelah di kuburkan menurut imam Al Haitsamiy Dalam kitab Majma’ Al Zawaid Juz 2 dan 3 Bahwasanya : sanad hadits tersebut jama’ah yang tidak saya kenal.<br /><br />Oleh karena itu Hadits riwayat Imam Al Tabrani tidaklah bisa dibuat hujjah atas bolehnya amalan talqin mayit setelah di makamkan, bahkan hal tersebut termasuk Bidah yang tertolak<br /><br />فتاوى اللجنة الدائمة - المجموعة الأولى - (ج 8 / ص 340(<br />س: يقول كثير من الناس: إن التلقين حرام؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم ما فعله. أهذا صحيح؟<br />ج: نعم، تلقين الميت بعد الدفن بدعة؛ لأن الرسول صلى الله عليه وسلم لم يفعله ولا خلفاءه الراشدون، ولا بقية الصحابة رضي الله عنهم، والأحاديث الواردة في ذلك غير صحيحة. وإنما التلقين المشروع هو تلقين المحتضر قبل موته كلمة التوحيد: (لا إله إلا الله)؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم: « لقنوا موتاكم لا إله إلا الله » (1) خرجه مسلم في صحيحه، والمراد بالموتى هنا: المحتضرون، كما أوضح ذلك أهل العلم في شرح هذا الحديث.<br /><br />***********************************************************<br /><br />Wahabi sungguh terlalalu mereka bilang Talqin mayit setelah di kubur adalah sesat karna tak ada dasarnya....hehehehe...padahal junjungan wahabi,pendiri wahabi,ulama’ rujukan wahabi yakni syeikh muhammad bin abdul wahab dan Syeikh ibnu Taimiah menganjurkan Talqin mayit setelah dikubur bahkan Syeikh Ibnu Taimiah menjelaskan kalau Talqin mayit setelah dikubur ternyata sahabat nabi juga melakukanya.<br /><br />hmmmmmm... lagi-lagi saling menyesatkan !!!<br />murid sama guru kok saling semprot.<br /><br />by: <a href="https://www.facebook.com/sholeh.punya">https://www.facebook.com/sholeh.punya</a>BIOGRAFI HABIB SALIM BIN ABDULLAH BIN UMAR AS-SATHIRI/blog/post/286/biografi-habib-salim-bin-abdullah-bin-umar-as-sathiri.htmlTue, 04 Sep 2012 21:03:15 +0700/blog/post/286/biografi-habib-salim-bin-abdullah-bin-umar-as-sathiri.html<a href="http://i.imgur.com/7q6Jv.jpg"><img src="http://i.imgur.com/7q6Jvs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br /><br /><br />Habib Salim bin ‘Abdullah bin ‘Umar asy-Syathiri dilahirkan di Kota Tarim,Hadhramaut pada tahun 1359H. Ayahanda beliau, Habib ‘Abdullah adalah pendiri Rubath Tarim yang telah melahirkan ribuan ulama dan santri dari segenap pelosok dunia Islam. Beliau terkenal sebagai seorang ulama yang sholih. Bonda Habib Salim,Syarifah Ruqayyah binti Muhammad bin Hasan Mawla Aidid, adalah seorang wanita yang sholihah yang gemar beruzlah untuk beribadah kepada Allah.<br /><br />Tatkala berusia 3 tahun, Habib Salim menjadi yatim dengan pemergian ayahanda beliau ke rahmatUllah. Namun asuhan dan didikan agamanya tidak pernah terabai,belum pun genap umurnya 11 tahun beliau sudah hafal al-Quran. Beliau telah menimba berbagai ilmu pengetahuan dari sekitar 80 orang ulama-ulama besar Hadhramaut dan Haramain, antara guru beliau adalah:<br />1. Habib Muhammad al-Mahdi;<br />2. Habib Abu Bakar;<br />3. Habib Hasan bin ‘Abdullah asy-Syathiri;<br />4. Habib ‘Alwi bin Syihabuddin;<br />5. Habib Ja’far bin Ahmad al-’Aydrus;<br />6.Habib ‘Alwi bin ‘Abbas al-Maliki al-Hasani;<br />7. Syaikh Hasan bin Muhammad Masyath;<br />8.Syaikh ‘Abdullah Sa`id al-Lahji asy-Syafi`i;<br />9. Habib Hasan bin Muhammad Fad`aq;<br />10. Syaikh Hasan bin Sa`id.<br /><br />Sekembalinya beliau ke Yaman, beliau telah menggunakan masanya untuk berdakwah dan menyebar ilmu. Beliau pernah tinggal 15 tahun di Kota Aden dan menjadi guru dan khatib di Masjid Habib Abu Bakar al-’Adni bin ‘Abdullah al-Aydrus.<br />Pada tahun 1403, atas permintaan Habib Zain bin Ibrahim BinSmith dan Habib Muhammad al-Haddar, beliau bermukim diKota Madinah dan mengasuh Rubath al-Jufri.<br /><br />Telah banyak santri yang mengambil manfaat dari kedalaman ilmu beliau. Beliau dikenali memiliki keikhlasan yang tinggi, akhlak yang mulia serta sentiasa menjaga sunnah Junjungan Nabi s.a.w. Dakwah dan menyebarkan ilmu tidak menghalang dirinya untuk memperbanyakkan ibadah-ibadah khususiyyah seperti sholat-sholat sunnat.<br /><br />Setiap Ramadhan, beliau menambah sembahyang malamnya sehingga 100 rakaat setiap malam. Kini Habib Salim mengabdikan dirinya untuk mengasuh Rubath Tarim yang mempunyai sekitar 500 orang santri dari berbagai negara termasuklah Malaysia. Selain itu, beliau tetap melakukan rehlah dakwah keberbagai pelosok dunia Islam. Mudah-mudahan Allah memberi kesehatan yang sempurna serta melanjutkan usia ulama yang digelar sebagai “Sulthanul ‘Ilmi” ini demi manfaat agama dan umat.<br />Allahumma aamiin.<br /><br />Sumber: <a href="http://lirboyo.net/kunjungan-al-habib-salim-bin-abdulloh-assyatiri-tarim-hadramaut-yaman/">http://lirboyo.net/kunjungan-al-habib-salim-bin-abdulloh-assyatiri-tarim-hadramaut-yaman/</a>ALBANI BERKATA, ALBANI BERDUSTA :D/blog/post/285/albani-berkata-albani-berdusta-d.htmlTue, 04 Sep 2012 13:07:22 +0700/blog/post/285/albani-berkata-albani-berdusta-d.html<a href="http://i.imgur.com/vieb0.jpg"><img src="http://i.imgur.com/vieb0s.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Tentang larangan Isbal [memanjangkan pakaian hingga di bawah kedua mata kaki bagi lelaki]<br /><br /><br />Berdasarkan Hadits : Dari Abu Hurairah, dari Nabi- beliau bersabda :&quot;Apa saja yang di bawah mata kaki maka di neraka&quot;.<br /><br /><br />Syaikh Al-Albani memaparkan :<br />&quot;Nabi tidak mengizinkan para wanita untuk isbal lebih dari sehasta karena tidak ada manfaat di dalamnya (karena dengan isbal sehasta kaki-kaki mereka sudah tersembunyi-pen), maka para lelaki lebih pantas dilarang untuk menambah (panjang celana mereka, karena tidak ada faedahnya sama sekali)&quot; (Ash-Shahihah VI/409)<br /><br /><br />Syaikh Al-Albani berkesimpulan: &quot;Kisah ini merupakan bantahan kepada para masyaikh (para syaikh dan ustadz, pen) yang memanjangkan jubah-jubah mereka hingga hampir menyentuh tanah dengan dalih mereka melakukannya bukan karena sombong. Mengapa mereka tidak meninggalkan isbal tersebut demi mengikuti perintah Nabi shallallahu &#039;alihi wa sallam kepada Ibnu Umar (untuk mengangkat sarungnya) ataukah hati mereka lebih suci dari isi hati Ibnu Umar?&quot; (As-Shahihah 4/95).<br /><br /><br />TAPI TUNGGU DULU ^__^<br />Lihatlah pakaian syaikh Albani dalam foto ini, BETAPA KELAKUAN NYA SANGAT MENYALAHI DENGAN APA YANG DIA UCAPKAN, UCAPANNYA HANYA UNTUK MENCELA ORANG LAIN, SEDANGKAN DIRI NYA TIDAK PERNAH MENGHIRAUKAN NYA.<br /><br />Sumber: <a href="http://facebook.com/1.Juta.Orang.Menolak.Wahabi">http://facebook.com/1.Juta.Orang.Menolak.Wahabi</a>ANTARA TASAWUF DAN KEDOKTERAN/blog/post/282/antara-tasawuf-dan-kedokteran.htmlFri, 17 Aug 2012 20:42:51 +0700/blog/post/282/antara-tasawuf-dan-kedokteran.htmlAkhir zaman banyak yang Tasawufobia, itu karna mengartikan tasawuf harus mensyaratkan bla bla bla yang mungkin bertolak belakang dengan kondisi kita.<br /><br /><img src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/215751_277093559065998_455828896_n.jpg" alt="img" height="90px" /><br /><br />Kita ambil contoh orang yang kaya takut tasawuf karna mensyaratkan zuhud dan harus hidup miskin. Dia khawatir bila masuk tasawuf akan mendapat larangan enak-enakan dalam hidupnya di sana/i. Ini sangat manusiawi <img src="/smilies/cheeky.gif" alt=":p" /><br /><br />&quot;Ketahuilah zuhud itu tak melarang seseorang untuk menjadi kaya, justru dengan zuhud kita akan merasakan bagaimana kaya yang sebenarnya&quot;<br /><br />Zuhud adalah meninggalkan bergantungnya hati (ta&#039;alluq) pada harta dunia, baik yang sudah dimiliki, apalagi yang belum kita miliki. Apa enaknya bila kaya namun di larang sana/i oleh dokter?<br /><br />Sebenarnya tasawuf dalam kehidupan ini sama persis dengan riset kedokteran. Contoh:<br /><br />&gt;Dokter mengetahui penyakit pasien di akibatkan banyaknya kolestrol dalam darah. Lalu Dokter menganjurkan membatasi buah-buahan tertentu seperti makan atau minum yg terbuat dari kelapa.<br /><br />Begitu pula seorang guru Tasawuf akan mencarikan solusi penyebab penyakit yg ada kaitannya dengan hati dan mengarahkan untuk membatasi diri dari sesuatu yg mengakibatkan timbulnya penyakit hati.<br /><br />&gt;Bukan berarti larangan dokter itu paten yg ndak bisa di uwik-uwik, tetapi resepnya lah yg paten. Seorang yg gemuk tidak cocok minum obat merk &quot;A&quot;, tetapi cocoknya memakai obat merk &quot;B&quot;.<br /><br />Hal senada juga berlaku didalam dunia tasawuf. Walaupun sama orangnya, namun belum tentu sama penanganannya. Karna mungkin di lihat dari sosial masyarakat atau karakter orang tersebut.<br /><br />&gt;Doker berkata: &quot;penggunaan obat tak boleh over dosis karna bisa merusak ginjal dan hati bahkan bisa menyebabkan kematian. Vitamin saja yang dibutuhkan tubuh terkadang harus di hentikan&quot;.<br /><br />Dalam uraian dan pengamalan fan tasawuf juga sama. Artinya mungkin kita menganggap VITAMIN HATI yg semestinya kita butuhkan justru kadangkala menjadi bahaya bagi kita karna over dosis. BarakallahHIKMAH KHILAF MENGUSAP KEPALA/blog/post/281/hikmah-khilaf-mengusap-kepala.htmlFri, 17 Aug 2012 17:21:33 +0700/blog/post/281/hikmah-khilaf-mengusap-kepala.htmlRasulullah sangat ingin meringankan umat ini. Maka diantara tujuan imam madzhab dalam berijtihad adalah berusaha untuk meringankan umat tanpa keluar dari asas.<br />Berangkat dari ayat tentang berwudlu (...Wam sahuu bi ru&#039;usikum...dst):<br /><br />&gt;Imam malik berpendapat bila mengusap kepala ketika berwudlu maka harus seluruh kepala (kull). Hal ini sangat cocok pada daerah yang mempunyai 4 musim, yang kebanyakan memilih bermadzhab maliki.<br /><br />&gt;Imam syafi&#039;i mengesahkan mengusap sebagian kepala walau cuma sehelai rambut.<br />Kawasan tropis seperti indonesia sangat cocok dengan metode ijtihad seperti ini. Bisa dikatakan seluruh pesantren Aswaja indonesia bermadzhab syafi&#039;i.<br /><br />Inilah kenapa ayat yang menjelaskan mengusap kepala memakai huruf hijaiyah Ba&#039; (bi ru&#039;usikum) yang mempunyai banyak arti bila ditinjau dari gramatika tapi tetep dalam koridor dasar yang kokoh.PENTINGNYA MELEMBAGAKAN AHLUSSUNAH WAL JAMAAH/blog/post/280/pentingnya-melembagakan-ahlussunah-wal-jamaah.htmlFri, 17 Aug 2012 17:15:32 +0700/blog/post/280/pentingnya-melembagakan-ahlussunah-wal-jamaah.html<a href="http://i.imgur.com/FzcNh.jpg"><img src="http://i.imgur.com/FzcNhs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Ketika pengaruh dan kekuasaan Turki Utsmani jatuh di Eropa, Turki ingin mengikat kekuasaannya di Asia dan Afrika dengan label agama. Propaganda itu sampai di Indonesia dan ditolak dengan keras oleh habib Utsman bin Yahya.<br /><br />Turki berhasil menguasai Makkah, kemudian menempatkan Sayid Husain Al-hasany (dzuriyah Rasul SAW) sebagai raja. Tujuannya sangat politis yaitu membuat dunia (khususnya muslim di Asia dan Afrika) terpukau dengan faham Islam yg di usung oleh Turki Utsmani.<br /><br />Tetapi sayang di zaman syarief Husain, aqidah Ahlussunah wal jamaah tidak di atur dan tidak di lembagakan dalam wadah yang jelas. Padahal pada masa itu, para Ulama pelopor Ahlussunah banyak disana, termasuk ulama-ulama yg datang dari indonesia.<br /><br />Saat kepentingan politik Inggris mengharuskan menguasai Makkah dan sekitarnya, Syarief Husain dan pemerintahannya di hancurkan, ribuan ulama berhaluan aqidah Ahlussunah termasuk para habaib di bunuh oleh inggris dan gerakan Wahaby.<br /><br />Maka saya katakan: &quot;NEK KEPINGIN NGANCURAKE NU,YO NGOMONG WAE ORA USAH NU-NU NAN, SING PENTING AHLUSSUNAH WAL JAMAAH&quot;.<br /><br />Karna kalau Ahlussunah di Indonesia tidakdi nidzomiyahkan (di atur dan di wadahi) maka mungkin saja tragedi pada zaman Sayid Husain tadi terulang di Indonesia. Naudzubillah.<br /><br />Ahlussunah wal jamaah -tanpa wadah NU- tidak akan menjadi kekuatan apa-apa yg diperhitungkan siapapun. Lebih menghawatirkan lagi, kehancuran Ahlussunah wal jamaah (NU) akan mengancam persatuan dan kesatuan NKRI.<br /><br />Sumber: [Al-alamah habib luthfi bin yahya/ Buletin Suara Santri (karanganyar jateng), edisi 89-tahun IV- SYAWAL 1433]PREDIKSI MALAM LAILATUL QODAR MENURUT AL-GHOZALY DAN AS-SYADZILY/blog/post/275/prediksi-malam-lailatul-qodar-menurut-al-ghozaly-dan-as-syadzily.htmlTue, 07 Aug 2012 05:40:46 +0700/blog/post/275/prediksi-malam-lailatul-qodar-menurut-al-ghozaly-dan-as-syadzily.html<img src="http://photos-g.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/561089_506676719346134_794992911_n.jpg" alt="img" height="90px" /><br /><br />Sudah barang yg maklum bila ditiap Ramadhan banyak sekali orang yg memburu lailatul Qodar,, terlepas dari itu tidak salah bila kita memakai pendapat Hujjatul islam, alim allamah dan fahamah, min ba&#039;di ulama tasawuf al-imam Abi hamid muhammad bin muhammad bin muhammad Al-ghozaly at-thusy alaih rahmah.<br /><br />Dalam kitab I&#039;anatut tholibin, jilid II, cetakan Thoha putra semarang, halaman 257, baris ke enam dari bawah disebutkan:<br /><br />Al-ghozaly dan lainnya berkata:<br />&quot;sungguh malam lailatul Qadar bisa diketahui dengan hari puasa awal bulan itu, apabila awal puasa hari:<br />-Ahad atau Rabu, maka lailatul qodar pada malam ke 29.<br />-atau hari Senin, maka malam ke 21.<br />-atau hari Selasa atau Jumat, maka malam ke 27.<br />-atau hari Kamis, maka malam ke 25.<br />-atau hari Sabtu, maka malam ke 23&quot;.<br /><br />As-syeh Abu al-hasan berkata:<br />&quot;dengan kaidah ini (rumus al-ghozaly) yang telah sampai padaku, aku selalu mendapatkan lailatul Qodar&quot;.<br /><br />--------------------------------<br />Dalam Hasyiyah as-showi ala tafsir jalalain, jilid IV, cetakan Darul kutub al-ilmiyah, tahun 2002 M/ 1424 H, halaman 402 di sebutkan:<br /><br />Diriwayatkan dari Abi al-hasan as-syadzily,<br />&quot;apabila awal puasa hari:<br />-Ahad, maka lailatul qodar malam ke 29,<br />-Senin, maka lailatul qodar malam ke 21,<br />-Selasa, maka lailatul qodar malam ke 27,<br />-Rabu, maka lailatul qodar malam ke 29,<br />-Kamis, maka lailatul qodar malam ke 25,<br />-Jumat, maka lailatul qodar malam ke 27,<br />-Sabtu, maka lailatul qodar malam ke 23&quot;.<br /><br /><br />--------------------------------<br /><br />Menurut banyak ulama yang arif, lailatul qodar mempunyai tanda:<br />-matahari yg terbit di pagi hari cahayanya sedikit (tidak panas) karna menggemanya nur-nur malaikat yang naik-turun di malam lailatul qodar.<br /><br />Semoga bermanfaatPEMEGANG KUNCI KA'BAH BUKANLAH SEORANG WAHABI/blog/post/274/pemegang-kunci-kabah-bukanlah-seorang-wahabi.htmlTue, 07 Aug 2012 01:08:07 +0700/blog/post/274/pemegang-kunci-kabah-bukanlah-seorang-wahabi.html<a href="http://][img">http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/278119_188182307910851_5689840_o.jpg[/img]</a><br />Beliau adalah syekh Abdul Aziz Assyaibiy.<br />Beliau berdomisili di Saudi Arabia propinsi Makkah Al Mukarromah desa syari’ sittin.<br />Beliau adalah keturunan sahabat nabi yang bernama Syaibah ra.<br />Beliau orang terpandang dan mulia di hadapan para raja dan penduduk Saudi arabia. Beliau adalah pemegang kunci ka’bah dan kepada beliau pula kelambu kelambu ka’bah diserahkan. Namun beliau sekarang sudah wafat. kunci sekarang di pegang Seykh Abd Qodir bin Toha.<br /><br /><br />DISKRIPSI:<br />Surat Annisaa’ ayat: 58 yang Artinya:<br />“Sesungguhnya Allah swt menyuruh kamu<br />menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” dst. Mengenai ayat di atas para pakar tafsir menyebutkan bahwa sebab turunnya ayat tsb adalah berkenaan dengan masalah kunci ka’bah.<br /><br /><br />KRONOLOGI:<br />Pada saat itu yaitu tepatnya disaat penaklukan kota suci Makkah pada tahun 8-9H atau sekitar 630 masehi.<br /><br /><br />Penulis tafsir Al Manar menukil dari perkataannya penulis kitab “lubab An nuquul” yang isinya sbb:<br />Ibnu murdawiyah mengeluarkan dari jalur al kalabi dari abi sholih-dari ibnu abbas ra berkata:<br /><br />“Disaat penaklukan kota suci Makkah, Rasulullah saw hendak masuk kedalam ka’bah beliau minta dipanggilkan Utsman bin abi tholhah (pemegang kunci ka’bah) kemudian setelah Utsman bin abi thalhah datang, nabi berkata:<br />”Tunjukkan padaku kuncinya!&quot;,<br />Setelah Utsman bin abi tholhah menunjukkan di telapak tangannya, sayyidina Abbas berdiri seraya berkata:<br />&quot;Wahai Rasulallah.. Demi ayahku, engkau dan ibuku kumpulkan (berikan) kunci itu kepadaku sekalian tugasku sebagai logistik/konsumsi (jama&#039;ah haji)&quot;.<br /><br />Mendengar ucapakan sayyidina abbas tsb, si Utsman bin abi thalhah menggenggam lagi telapak tangannya (tidak mau menyerahkan kuncinya).<br />Kemudian nabi berkata:<br />”Berikan kuncinya wahai utsman! Lantas Utsman berkata:<br />&quot;Ini untuk engkau amanah&quot;.<br />Kemudian nabi berdiri dan membuka ka’bah dan masuk.<br />Kemudian beliau keluar lagi, melakukan tawaf dan jibril-pun turun dengan membawa perintah untuk mengembalikan kuncinya lagi. Kemudian nabi minta dipanggilkan lagi Utsman bin abi thalhah lantas beliau memberikan kunci itu kepadanya lagi. Kemudian nabi bersabda: (ayat di atas hingga selesai).<br /><br /><br />Senada dengan riwayat di atas, imam syu’bah mengeluarkannya di dalam tafsirnya namun dari jalur hajjaj dari ibnu juraij.<br /><br />Namun ada tambahan redaksi sbb:<br />Umar bin khattab berkata:<br />&quot;Ayat itu aku tidak pernah mendengar di ucapakan oleh nabi sebelumnya&quot;.<br /><br />Saya berkata (pengarang):<br />&quot;Ini jelas sekali bahwa turunnya ayat ini ketika nabi di dalam ka’bah&quot;.<br /><br />Dalam riwayat lain: Nabi menyerahkan kuncinya kepada Utsman dan syaibah seraya berkata:<br />&quot;Ambilah kalian berdua ini selamanya (turun temurun) seperti dulu. Tidak akan ada yang merebutnya dari kalian kecuali orang yang dzalim&quot;.<br /><br /><br />KETERANGAN:<br />Utsman adalah: Utsman bin thalhah bin abi thalhah al ‘abdari. Ia masuk islam bersamaan dg khalid bin walid dan amr bin ‘ash.<br /><br />Syaibah adalah: Syaibah bin utsman bin abi thalhah. Utsman bin thalhah ini meninggal dunia di suatu peperangan. Sehingga pemegang kunci ka’bah di teruskan oleh syaibah turun temurun hingga sekarang.<br /><br /><br />WAWANCARA:<br />Berikut petikan disaat beliau di wawancarai oleh salah satu wartawan:<br /><br />Wartawan: &quot;Bagaimana ceritanya kok tugas ini bisa turun temurun hingga jatuh kepada anda?&quot;<br /><br />Syekh menjawab: &quot;Sejak seribu tahunan yang lalu, di masa rasulullah, Jibril turun ketika nabi saw di dalam ka&#039;bah setelah penaklukan kota suci Makkah dengan membawa ayat 58 surat Annisaa&#039; diatas. Kemudian nabi keluar dari ka&#039;bah seraya membacakan di depan halayak ayat tsb. Kemudian nabi minta dipanggilkan Utsman dan syaibah lantas memberikan kunci ka&#039;bah kembali kepada mereka berdua seraya berkata:<br />&quot;Ambilah kalian berdua kunci ini. tidak akan ada yang merebutnya dari kalian kecuali orang yang dzalim. Adapun saya menerima kunci ini hingga sekarang krg lebih 17 tahun sudah. Segala Puji hanya milik Allah...&quot;.<br /><br /><br />CERITA SAYA:<br />Pada suatu hari (maaf saya lupa tgl harinya) insya allah pada tahun 2008 saya beserta teman teman di undang oleh beliau untuk datang kerumah beliau di desa syari’ sittin belakang “suqul hijaz” makkah. Dengan catatan sholat maghrib harus dirumah beliau.<br /><br />Akhirnya aku datang dengan satu sahabat akrabku. Ketika aku masuk melihat rumah yang begitu besar dan penuh dg foto-foto berpigura mahal dengan gambar beliau beserta raja raja Saudi, orang orang kerajaan dll yang tak kukenali. Dan pula pigura-pigura besar yang berisi potongan kiswah ka’bah yg berdiameter 1x1m. juga aku lihat ada kiswah makam nabi pula disana. Kurang lebih 100 orang yang hadir pada malam itu. Campur antara anak anak Indonesia dan orang2 arab.<br /><br /><br />BERITA ACARA:<br />Kami semua disuruh membaca surat al ikhlas sebanyak 120x dan membaca tahlil 1000x dan kemudian berMaulid ria, yaitu membaca barjanji dan sejenis nya (saya nggak hafal) pokoknya mirip kayak di indo-lah. Dan seru nya ketika mahalul qiyam (berdiri) ada siraman percikan air mawar yang untuk memandikan ka’bah yang diarahkan ke semua jama’ah yang hadir.<br /><br />Adapun syekh ini mengikuti perjalanan acara dari awal hingga akhir meski harus duduk di kursi roda. Dzikir diatas dibaca secara berjamaah dan dengan suara yang keras lho…<br /><br />Hmmmm…. Bani syaibah pemegang kunci ka’bah ternyata bukan sosok wahabi…<br />hehehehe…<br /><br />Sepulang dari undangan tsb saya di sangoni uang SR.200,- (200 riyal) hmmmmm…<br />lumayan bisa buat beli kitab <img src="/smilies/cheeky.gif" alt=":-p" /><br />Semoga bermanfaat akhy <img src="/smilies/happy.gif" alt=":)" /><br /><br />Salam Aswaja !!<br />► Copas Download Save it!<br />█║▌│█│║▌║│█║▌║▌║<br />Verified Official by <a href="http://facebook.com/kaheel.naheel">http://facebook.com/kaheel.naheel</a>PUISI WAHABI/blog/post/273/puisi-wahabi.htmlMon, 06 Aug 2012 15:57:03 +0700/blog/post/273/puisi-wahabi.html<a href="http://i.imgur.com/gcp2F.jpg"><img src="http://i.imgur.com/gcp2Fs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br /><br />Aku seorang wahabi...<br /><br />Ciriku tanda hitam di dahi sering ku ibadah dimalam sunyi...<br /><br />Celanaku cingkrang seperti tukang sapi...<br /><br />ku pelihara jenggot ikut sunah nabi...<br /><br />aku tak tahu imam syafii aku tak tahu imam maliki aku tak kenal imam hanafi apalagi imam hambali...<br /><br />aku tafsiri quran hadits sesuka hati karena aku tak pernah ngaji...<br /><br />aku tak taklid imam syafii, tapi aku ikuti bin baz dan albani...<br /><br />aku benci maulid nabi tapi aku suka haul albani...<br /><br />hadits dhaif ku ingkari karena petunjuk albani...<br /><br />tak mengapa aku taklid albani, yang penting aku tak taklid imam syafii...<br /><br />aku tak mau ikut madzhab islami, pokoknya aku bikin madzhab sendiri...<br /><br />aku bisa mengambil hukum sendiri dengan modal buku dari saudi...<br /><br />akulah mujtahid abad ini imam syafii dan imam bukhari ingin aku saingi...<br /><br />pendapat mereka kalau tidak sesuai bisa aku evaluasi...<br /><br />akulah standar kebenaran hukum islami...<br /><br />aku sering beralasan dengan tindakan nabi tapi ku tak mau memuliakan turunan nabi...<br /><br />aku sering berkata ikut nabi, tapi kuremehkan sahabat nabi...<br /><br />aku pun tak mau ikut maulid nabi bahkan kubur nabi tak mau kuziarahi...<br /><br /><br />@wahai muslimin saudara saudari ikutlah wahabi..<br /><br /><br />bila tidak mau ikut maka kalian sama aja dengan kafir harbi...<br /><br />tukang bid&#039;ah, tahayul, musyrik dan ingkar sunah nabi itulah cap kalian kalau tidak ikut wahabi...<br /><br />karena aku adalah salafy pembawa peringatan bagi umat ini...<br /><br /><br />@tapi dalam hati wahai akhi..<br /><br />@aku ragu sendiri aku tak bisa ngaji tapi quran hadits kutafsirkan sendiri...<br /><br /><br />ku tak mau mengkultuskan nabi tapi kukultuskan imam saudi...<br /><br />aku tak mau taklid imam syafii tapi malah taklid albani...<br /><br />aku tak mau ikut mazdhab islami malah bikin madzhab sendiri...<br /><br />sendiri aku sering menghujat orang sunni tapi orang kafir ku sayangi...<br /><br />ku tak mau ikut sahabat malah ikut mahrus ali mantan kyai...<br /><br />ku mengaku cinta nabi tapi kuhancurkan rumahnya untuk kubangun gedung yang tinggi...<br /><br />tapi biar lah yang penting puas muslim ku musyriki, kubid’ahi dan kukafiri.....<br /><br />aku tak perduli kebenaran yang penting kuikuti kata hati dan nurani...<br /><br /><br />ya Allah bagaimana nasibku nanti………..????<br /><br />@By:SEKTE WAHABI@KAMU ITU CANTIK ATAU BINAL MERANGSANG?/blog/post/272/kamu-itu-cantik-atau-binal-merangsang.htmlSun, 05 Aug 2012 15:11:01 +0700/blog/post/272/kamu-itu-cantik-atau-binal-merangsang.html<a href="http://i.imgur.com/cKANG.jpg"><img src="http://i.imgur.com/cKANGs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Cantik adlah sebuah kata yang bisa menjadi mantra penakluk untuk menundukkn hati bagi setiap kaum hawa.<br />Perempuan mana sih yang tidak mau dikatakan cantik? Kon rene tak pek e <img src="/smilies/veryhappy.gif" alt=":D" /><br /><br />Dapatkah &quot;cantik&quot; didefinisikan sesuatu sempurna?<br /><br />Demi untuk tampil cantik banyak wanita yang rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah, dan tak sedikit pula yang berani mrubah ktentuan Ilahi walau itu haram. Naudzubillah...<br />semisal dengan merubah bibir, hidung, wajah, bahkan pantat.<br />Seakan mereka tak terima dengan bibir memble, hidung pesek, paha besar dsb.<br /><br /><br />Sebenarnya cantik itu relatif sob! tinggal mata hati siapa yang menilai.<br />dari masa ke masa persepsi tentang kecantikan terus bergulir mengikuti era gombalisasi.<br /><br />Marylin Monroe model pertama majalah PlayBoy mngklaim bahwa dirinya wanita cantik, sebab dia mempunyai hidung mancung, bibir sensual, kulit putih mulus, tinggi semampai, (maaf) toket guede singset, dan punya pantat bahenol.<br />ciri-ciri fisik inilah menurut Monroe merupakan kriteria utama bagi seorang model agar bisa tampil waaahh.<br />Hal ini juga merupakan syarat dan modal penting bagi para peserta Miss Universe untuk memperebutkan gelar ratu sejagat.<br /><br />Terlepas dari itu, komunitas kapitalis, materealistislah yang banyak mengeruk keuntungn walau menurut pandangan ke-timur-an sangat tidak etis. Ironisnya, bila dilihat dari persiapan pemilihan busana saat karantina, mereka diharuskan memakai busana Swimsuit. Cuwit cuwiiitt....<br />Mengapa harus Swimsuit?<br />Apakah tidak ada pilihan yang lebih sopan?<br /><br /><br />Yaah... mungkin dari dewan juri ingin memastikan bahwa tubuh peserta bersih dari panu, kadas, kurap, kutu air, koreng atau sejenis penyakit kulit lainnya.<br />ini belum seberapa karna ada yang lebih tragis, peserta kelihatan enjoy bin mesam mesem alias ketawa ketiwi bangga auratnya jadi &quot;MAYORAN&quot; dan &quot;BANCAKAN&quot; sorotan para hidung belang sampai yang waras. Hadeeeh dunyone rusak!!<br /><br />Padahal perlu digaris bawahi &quot;tidak semua kaum Adam melihat penampilan luar&quot;.<br />ini juga bisa diperkuat dengan filosofi jawa &quot;tekaning tresno jalaran soko kulino&quot;.<br /><br />Lalu apakah tidak perlu berias, berdandan, macak, lipstikan, pakai parfum, eye shadow dll?<br />So pasti perlu mbak yu!! karna Tuhan itu suka yang bersih dan bagus lho.<br /><br />Namun bagi yang belum nikah sangat tidak dianjurkan berdandan menor dan memakai wewangian, cukup dengan sabun mandi, karna &quot;aroma semerbak&quot; berdampak pada timbul fitnah yang berakibat negatif. kalau sudah negatif, biasanya menjurus ke sensitif, bila sensitif telah memuncak maka bisa dipastikan ngeres thok. Iya tho? <img src="/smilies/happy.gif" alt=":-)" /> maka jangan heran bila banyak terjadi perkosaan sana sini baik tua muda, prawan janda ga peduli sikat habbiiiiiisss.!!<br />karna sangat mungkin terjadi karna timbul dari sifat ke&quot;ngeres&quot;an.<br /><br />Maka jadilah diri sendiri yang super PeDe dan jangan rendah diri ketika mendapati kekurangan yg melekat pada diri kita.<br />ingat sob!! Tuhan dari dulu adil.<br /><br />Wassalam....WANITA ADALAH KOMODITI DAN PEMUAS NAFSU?KUDU BACA BUAT KAUM HAWA!!/blog/post/271/wanita-adalah-komoditi-dan-pemuas-nafsu-kudu-baca-buat-kaum-hawa.htmlSat, 04 Aug 2012 22:28:28 +0700/blog/post/271/wanita-adalah-komoditi-dan-pemuas-nafsu-kudu-baca-buat-kaum-hawa.html<a href="http://i.imgur.com/8mTOE.gif"><img src="http://i.imgur.com/8mTOEs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Sejarah brkata bahwa masyarakat Yunani yang terkenal dengan pemikiran-pemikiran filsafatnya sudah tidak lagi membicarkn masalah wanita. Di karnakan bagi kalangan elite mereka, wanita-wanita hanya disangkarkan dalam istana-istana dijadikan telaga kenikmatan wisma biologis. Di kalangan bawah wanita-wanita dianggap sebuah komoditi untuk jual belikan. Sedangkan yang berumah tangga, seorang istri sama sekali tidak diberi hak sipil, bahkan tidak mendapt warisan.<br /><br /><br />Dalam peradaban romawi, wanita sepnuhnya berada di bawah kekuasaan ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan tersebut berpindah ke tangan suaminya. Kekuasaan yang dimaksud adalah mencakup kewenangan menjual, mengusir, menganiaya dan mmbunuh. Keadaan tersebut berlaku dan berlangsung sampai abad ke-6 M.<br /><br /><br />Pada masa kekuasaan kaisar Constatine terjadi sedikit perubahan, yaitu diundang-undangkannya hak pmilikan terbatas bagi wanita dengan ctatan setiap transaksi harus disetujui oleh ayah dan suami.<br /><br /><br />Peradaban Hindu dan China tidak lebih baik dari peradaban Yunani dan Romawi. Hak hidup seorang wanita yang bersuami harus berakhir pada saat kematian suaminya. Istri harus dibakar hidup-hidup pada saat mayat suaminya dibakar. ini baru berakhir pada saat abad ke 17 M. Wanita juga sering dijadikan sesajen untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa.<br /><br /><br />Dalam ajaran Yahudi, wanita dianggap sebagai sumber malapetaka karna dialah yang menyebabkan Adam terusir dr surga. Maka martabat wanita menurut mereka sama dengan pembantu. Ayah boleh menjual anak perempuannya jika tidak mempunyai saudara laki-laki.<br /><br /><br />Dalam pandangan pemuka Nasrani, wanita diannggap sebagai senjata iblis untuk menyesatkan manusia. Pada abad ke 5 M diselenggarakan Bagedrink dengan membuahkan kesimpulan bahwa wanita tidak memiliki ruh suci.<br /><br />Inggris terkenal dengan kemajuan dan keperkasaanya pada tahun itu. pada th 1802 M suami diperbolehkan menjual istrinya dan dilindungi undang-undang. Wanita-wanita inggris belum mmiliki hak kepemilikan harta benda secara penuh dan tidak diberi hak menuntut ke pengadilan.<br /><br />Puncak peradaban Yunani yang terakhir bersamaan dengan peradaban jahiliyyah arab, hanya saja wanita diberi kebebasan melakukan hubungan seksual, sehingga berdirilah tempat-tempat prostitusi dijadikan pusat kegiatan politik dan sastra maupun seni. Jadi jangan kaget bila banyaknya patung wanita telanjang dinegara barat, karna itu adalah bukti atau sisa dari pandangan tersebut <img src="/smilies/happy.gif" alt=":)" /><br /><br />Demikian kedudukan wanita sebelum kehadiran al-Quran. tentunya pandangan dan peradaban tersebut jelas tidak sejalan dengan al-Quran yang Rahmatan lil alamin. Dalam ayat al-Quran ditegaskan:<br /><br />&quot;sungguhnya kami telah memuliakan anak adam. kami angkut mereka di daratan dan lautan. kami beri mereka rizki yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk-makhluk yang kami ciptakan&quot;. (QS.al isra:70)<br />Ayat lain juga menegaskan:<br /><br />&quot;sebagian km adalah bagian dari sebagian yg lain&quot;. (QS.ali imran:195)<br /><br />Akhiran! Bersyukurlah engkau wahai para wanita yang telah hidup di abad ini, hidup engkau terhormat dan dimulyakan karna pengaruh peradaban Islam seperti sekarang ini. Jadi mulai sekarang banyak-banyaklah bersyukur dan jangan suka menyakiti dan menindas para suami dan lelaki lainnya <img src="/smilies/veryhappy.gif" alt=":D" /><br /><br /><br />Wassalam...<br />Tag sebar copas halal bila dirasa menarik, ndak usah izin"KUMPUL" DISAAT SEDANG HAID/MENS/blog/post/270/kumpul-disaat-sedang-haid-mens.htmlSat, 04 Aug 2012 14:59:22 +0700/blog/post/270/kumpul-disaat-sedang-haid-mens.html<a href="http://i.imgur.com/BFNc4.jpg"><img src="http://i.imgur.com/BFNc4s.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Realitanya, Yahudi sangat jijik melihat istri-istri mereka ketika sedang haid, hingga mereka tidak mau menemani makan minum dan bahkan tidak mau serumah. Sedang Nasrani yang terlalu menyepelekan soal Haid, mereka tetap melakukan hubungan biologis meskipun istri-istrinya mengalami haid. Kemudian Islam datang mmbawa prinsip &quot;keseimbangan&quot; dari dua tradisi dengan memperknalkan segala hal kecuali dalam urusan hubungan biologis.<br /><br /><i>&quot;Mereka bertanya kepadamu tentang Haid. Kataknlah Haid adalah kotoran. Oleh sbb itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu Haid dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci&quot;</i> (QS.al-Baqarah:222).<br /><br />Ali as-saidi mengungkapkan bahwa alasan keharaman (larangan) hubungan biologis terdapat beberapa pendapat:<br /><br />1)sebagian kalangan memahami alasanya bersifat ta&#039;abudi (taat dengan tujuan ibadah) dan belum bisa di rasionalkan.<br />2)dilarang karna khawatir menimbulkan penyakit kusta, lepra dan sejenis penyakit kulit yang merontokkan rambut pada anak yang baru lahir.<br />3)memahami larangan itu demi antisipasi penyakit yang akan menimpa pelaku. Spt baros, judham, buduken, belang kulit atau lain-lain.<br /><br />Dari realita inilah syariat memberikan peringatan diberbagai sisi, dengan tujuan menjauhkan diri dari segala dampak yang membahayakan baik di dunia atau akhirat. sehingga kita harus menempatkan porsi &quot;AKAN BERAKIBAT KUSTA PADA ANAK&quot;<br /><br />Dan kita harus menilik sebuah hadits:<br /><i>&quot;barang siapa mengembala di sekitar bumi larangan, maka kemungkinan besar ia akan terjerumus ke dalamnya&quot;</i>.<br /><br /><br />Sebenarny kita memahami, terutama dalam kehidupan rumah tangga tidak bisa dikesampingkan begitu saja. karna tabiat orang selalu berusaha menjauhi hal yang menjijikkan, serta cendrung mnjga diri dari segala bentuk penularan penyakit. maka menjauhi penderita kusta merupakan hal yang bisa kita fahami. apalagi suami istri tentu tidak lepas dari kebutuhan-kebutuhan biologis. Lantas apakah kita harus cuek dengan hal seperti ini?<br />Namun apakah dampak ini tidak boleh ditawar?<br /><br />Sejak dulu Islam mengenalkan beberapa resep pengobtan altrnatif, antaranya:<br /><br />a)empedu burung nasar yang dicampur dengan minyak dari biji anggur (dahn al inab) dan perbandingannya harus seimbang. kemudian dioleskan kesekujur tubuh yang terjangkit kusta selama tiga hari, insylh sembuh.<br /><br /><br />b)brutowali (alHandzal) digosokkan ke bagian tubuh yang terjangkit kusta.<br /><br />c)pembekaman (Hijamah) semacam tusuk jarum atau pengeluaran darah kotor. Ada hadits menyebutkan:<br /><br />&quot;menetapilah kalian utk melakukan pembekaman (cantuk:jw) karna dapat menyembuhkan 72 penyakit&quot;,<br />dan disebutkan, salah satu penyakit yang dapat disembuhkan oleh pembekaman adalah kusta. Hadits ini juga menjadi pegangan kesehatan tabib-tabib zaman dulu.<br /><br />d)khusus kusta kering, salah satu penanganannya yang dulu biasa dipraktekkan adalah dengan menggunakan air mawar yang dipakai sebagai lulur dalam mandi.<br /><br />Akhiran!! Dalam menyelesaikan permasalahan Haid dan Kusta, kita harus arif dan bijaksana. Alangkah baiknya memperbanyak shadaqah karna terbukti mampu menolak bala&#039; yang akan turun. Jadi sangat benar berhubungan saat haid adalah MEMBAHAYAKAN, salah besar bila menilai kusta sebagai PENYAKIT KUTUKAN, dan tidak benar KUSTA SULIT DISEMBUHKAN.<br /><br />Wallohu a&#039;lam...<br /><br />Bila menarik, tag sebar copas halal, ndak usah izin.SHOLAT TARAWIH DITINJAU DARI PANDANGAN MADZHAB 4/blog/post/262/sholat-tarawih-ditinjau-dari-pandangan-madzhab-4.htmlFri, 27 Jul 2012 11:13:42 +0700/blog/post/262/sholat-tarawih-ditinjau-dari-pandangan-madzhab-4.html<a href="http://i.imgur.com/bgeIq.jpg"><img src="http://i.imgur.com/bgeIqs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Oleh : KH Muhaimin Zen<br />Link : Imam Nawawi<br /><br />Ada beberapa pendapat mengenai bilangan rakaat yang dilakukan kaum muslimin pada bulan Ramadhan sebagai berikut:<br />1. Madzhab Hanafi<br />Sebagaimana dikatakan Imam Hanafi dalam kitab Fathul Qadir bahwa Disunnahkan kaum muslimin berkumpul pada bulan Ramadhan sesudah Isya’, lalu mereka shalat bersama imamnya lima Tarawih (istirahat), setiap istirahat dua salam, atau dua istirahat mereka duduk sepanjang istirahat, kemudian mereka witir (ganjil).<br />Walhasil, bahwa bilangan rakaatnya 20 rakaat selain witir jumlahnya 5 istirahat dan setiap istirahat dua salam dan setiap salam dua rakaat = 2 x 2 x 5 = 20 rakaat.<br /><br />2. Madzhab Maliki<br />Dalam kitab Al-Mudawwanah al Kubro, Imam Malik berkata, Amir Mukminin mengutus utusan kepadaku dan dia ingin mengurangi Qiyam Ramadhan yang dilakukan umat di Madinah. Lalu Ibnu Qasim (perawi madzhab Malik) berkata “Tarawih itu 39 rakaat termasuk witir, 36 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir” lalu Imam Malik berkata “Maka saya melarangnya mengurangi dari itu sedikitpun”. Aku berkata kepadanya, “inilah yang kudapati orang-orang melakukannya”, yaitu perkara lama yang masih dilakukan umat.<br />Dari kitab Al-muwaththa’, dari Muhammad bin Yusuf dari al-Saib bin Yazid bahwa Imam Malik berkata, “Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Ka’ab dan Tamim al-Dari untuk shalat bersama umat 11 rakaat”. Dia berkata “bacaan surahnya panjang-panjang” sehingga kita terpaksa berpegangan tongkat karena lama-nya berdiri dan kita baru selesai menjelang fajar menyingsing. Melalui Yazid bin Ruman dia berkata, “Orang-orang melakukan shalat pada masa Umar bin al-Khattab di bulan Ramadhan 23 rakaat”.<br />Imam Malik meriwayatkan juga melalui Yazid bin Khasifah dari al-Saib bin Yazid ialah 20 rakaat. Ini dilaksanakan tanpa wiitr. Juga diriwayatkan dari Imam Malik 46 rakaat 3 witir. Inilah yang masyhur dari Imam Malik.<br /><br />3. Madzhab as-Syafi’i<br />Imam Syafi’i menjelaskan dalam kitabnya Al-Umm, “bahwa shalat malam bulan Ramadhan itu, secara sendirian itu lebih aku sukai, dan saya melihat umat di madinah melaksanakan 39 rakaat, tetapi saya lebih suka 20 rakaat, karena itu diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab. Demikian pula umat melakukannya di makkah dan mereka witir 3 rakaat.<br />Lalu beliau menjelaskan dalam Syarah al-Manhaj yang menjadi pegangan pengikut Syafi’iyah di Al-Azhar al-Syarif, Kairo Mesir bahwa shalat Tarawih dilakukan 20 rakaat dengan 10 salam dan witir 3 rakaat di setiap malam Ramadhan.<br /><br />4. Madzhab Hanbali<br />Imam Hanbali menjelaskan dalam Al-Mughni suatu masalah, ia berkata, “shalat malam Ramadhan itu 20 rakaat, yakni shalat Tarawih”, sampai mengatakan, “yang terpilih bagi Abu Abdillah (Ahmad Muhammad bin Hanbal) mengenai Tarawih adalah 20 rakaat”.<br /><br />Menurut Imam Hanbali bahwa Khalifah Umar ra, setelah kaum muslimin dikumpulkan (berjamaah) bersama Ubay bin Ka’ab, dia shalat bersama mereka 20 rakaat. Dan al-Hasan bercerita bahwa Umar mengumpulkan kaum muslimin melalui Ubay bin Ka’ab, lalu dia shalat bersama mereka 20 rakaat dan tidak memanjangkan shalat bersama mereka kecuali pada separo sisanya. Maka 10 hari terakhir Ubay tertinggal lalu shalat dirumahnya maka mereka mengatakan,<br /> “Ubay lari”, diriwayatkan oleh Abu Dawud dan as-Saib bin Yazid.<br /><br />Kesimpulan..<br />Dari apa yang kami sebutkan itu kita tahu bahwa para ulama’ dalam empat madzhab sepakat bahwa bilangan Tarawih 20 rakaat.<br />Kecuali Imam Malik karena ia mengutamakan bilangan rakaatnya 36 rakaat atau 46 rakaat. Tetapi ini khusus untuk penduduk Madinah. Adapun selain penduduk Madinah, maka ia setuju dengan mereka juga bilangan rakaatnya 20 rakaat.<br /><br /><br />Para ulama ini beralasan bahwa shahabat melakukan shalat pada masa khalifah Umar bin al-Khattab ra di bulan Ramadhan 20 rakaat atas perintah beliau. Juga diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan sanad yang shahih dan lain-lainnya, dan disetujui oleh para shahabat serta terdengar diantara mereka ada yang menolak. Karenanya hal itu menjadi ijma’, dan ijma’ shahabat itu menjadi hujjah (alasan) yang pasti sebagaimana ditetapkan dalam Ushul al-Fiqh.<br />-<br />jadi bila ada yg Tarawih memakai formasi sepakbola 4-4-3 mengikut madzhab sp zo?KURUN DAN TINGKATAN ULAMA FIQH AHLUS SUNAH WAL JAMAAH/blog/post/261/kurun-dan-tingkatan-ulama-fiqh-ahlus-sunah-wal-jamaah.htmlTue, 24 Jul 2012 17:15:25 +0700/blog/post/261/kurun-dan-tingkatan-ulama-fiqh-ahlus-sunah-wal-jamaah.htmlEra masa dan tingkatan ulama sangat jarang disinggung dalam kitab-kitab salaf pada umumnya, itu karna terbentur pada pembahasan isi kitab tsbt. Namun sisi lain ada pula ulama setelahnya menjelaskan atau bahkan menceritakannya (manaqib) karna wujud kepedulian dan kedudukan yg memiliki keistimewaan tersendiri.<br /><br /><a href="http://][img">http://photos-d.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/552629_268673356574685_1218334120_n.jpg[/img]</a><br /><br />KURUN-KURUN ULAMA<br />1.As-salaf,<br />yaitu ulama yg hidup pada abad III H. Ini terdiri dari kalangan shahabat, tabi&#039;in (pengikut shahabat), dan tabi&#039;it tabi&#039;in (pengikut tabi&#039;in). Inilah kurun terbaik setelah Rasulullah SAW.<br /><br />2.Al-khalaf,<br />yaitu ulama yg hidup setelah abad III H.<br /><br />3.Al-mutaqaddimin (bagian dari Al-khalaf),<br />yaitu ulama yg hidup kisaran abad IV H. istilah mutaqaddimin bila disebut maka adalah ulama yg mempunyai kemampuan menggali hukum (ijtihad) melalui kaidah-kaidah dan nash mujtahid (ushul), seperti Al-ghazali dan Al-qaffal. Namun ada juga yg melakukan ijtihad tanpa melalui kaidah dan nash mujtahid, seperti Al-muzani dan Ibn tsaur namun tak dianggap sbg Wajhun Minal Wujuh (versi pendapat yg digali dari imam madzhab).<br /><br />4.Muta&#039;akhirin,<br />yaitu ulama yg hidup sesudah abad IV H.<br /><br />5.Al-ashab,<br />yaitu ulama yg mengikuti pendapatnya imam mujtahid serta mengakui dan meyakini terhadap pendapat imam sbg hukum yg mempunyai otoritas penuh. Disebut Ashab karna diantara mereka mempunyai persamaan serta ada ikatan bathin yg erat.<br /><br />TINGKATAN-TINGKATAN<br />1.Al-mujtahid al-mustaqil atau mujtahid mutlak, yaitu Ulama yg mampu menggali hukum langsung dari Al-quran dan As-sunah dengan menggunakan teori ushul yg mereka ciptakan sendiri. Seperti Al-hanafi, Al-maliki, As-syafi&#039;i, dan Al-hanbali.<br /><br />2.Al-mujtahid ghoirul mustaqil al-muntasib atau mujtahid madzhab, yaitu Ulana yg sudah memenuhi kriteria sebagai mujtahid, namun belum mampu menciptakan kaidah ushul sendiri, mereka masih berpegang pada kaidah-kaidah ushulnya imam madzhab.<br /><br />Diantaranya:<br />-Dari kalangan Hanafiyah seperti Abu yusuf, Muhammad bin al-hasan, dan zafr.<br />-Dari kalangan malikiyah seperti Ibn al-qasim, Asyhab, dan As&#039;ad bin furod.<br />-Dari kalangan Syafi&#039;iyyah seperti Al-buwaithi dan Al-muzani.<br />-Dari kalangan Hanabilah seperti Abu bakr al-atsram dan Abu bakr al-mawardi.<br /><br />3.Al-mujtahid al-muqayyad, yaitu ulama yg mampu mencestukan hukum-hukum yg belum pernah dijelaskan oleh imam madzhab dengan tetap berpegang pada kaidah ushul madzhab.<br /><br />Diantaranya:<br />-dari Hanafiyah spt Al-khossof, At-thohawi, Al-karokhi, Al-halwani, As-sarokhsi, Al-bardawi, dan Qodli khon.<br />-dari Malikiyah spt Al-abhari dan Ibn abi zaid al-qoirowani.<br />-dari Syafi&#039;iyah spt Abu ishaq as-syairozi, Al-mawardi, Muhammad bin jarir, Abi nashr, dan Ibn huzaimah.<br />-dari Hanbaliyah spt Al-qodli abi ali bin musa dan Al-qodli bin abi ya&#039;la.<br /><br />4.Al-mujtahid tarjih, yaitu Ulama yg mempunyai kemampuan untuk mentarjih (memberi penilaian kuat-lemahnya perkataan imam madzhab, atau antara pendapat imam madzhab dengan ashabnya, atau antara madzhab satu dengan madzhab lainnya).<br /><br />Dari kalangan Hanafiyah spt Al-qaduri dan Al-marghinani, sedangkan dari Syafi&#039;iyyah spt An-nawawi dan Ar-rofi&#039;i.<br /><br />5.Al-mujtahid fil fatwa, yaitu Ulama yg mempunyai kepedulian terhadap kelangsungan madzhab dengan ikut melestarikan, mengutip, mengkaji, dan mengupas suatu pendapat. Mereka juga mampu mengklasifikasikan antara pendapat yg kuat, lemah, unggul atau yg diunggulkan namun belum mampu menelusuri lebih jauh tentang dalil atau bentuk analognya.<br /><br />Dari kalangan muta&#039;akhirin Al-hanafi seperti pengarang kitab matan Al-kanzi, matan Al-mukhtasor, matan Al-wiqoyah, dan matan Maj&#039;maul anhar.<br />Dari as-syafi&#039;i spt An-nawawi, Ar-rofi&#039;i, Ar-romli, dan Ibn hajar (versi Tanwirul Qulub).<br /><br />6.Nudhor at-tarjih, yaitu Ulama yg mampu mengedepankan analisa dan penelitian tentang perbedaan tarjih yg terjadi dikalangan mujtahid fatwa spt Al-asnawi.<br /><br />KESIMPULAN<br />Dari uraian tingkatan ulama madzhab, untuk pendapat yg dikemukakan oleh Mujtahid diatas menurut penegasan para pakar fiqh boleh di ikuti, adapun pendapatnya Nudhor at-tarjih dari masa ke masa selalu dipakai pegangan oleh ulama meskipun belum ada penegasan. Namun fenomena diatas dianggap cukup sbg bukti adanya ijma fi&#039;li (kosensus).<br />[purna aliyah 1997 MHM Lirboyo kediri]TINGKATAN RUJUKAN IMAM SYAFI'I RAHIMAHULLOH/blog/post/260/tingkatan-rujukan-imam-syafii-rahimahulloh.htmlTue, 24 Jul 2012 16:05:25 +0700/blog/post/260/tingkatan-rujukan-imam-syafii-rahimahulloh.html<a href="http://i.imgur.com/PI728.jpg"><img src="http://i.imgur.com/PI728s.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Siapa yang tak kenal Imam Muhammad ibn Idris asy-Syafi’i rahimahullah? Beliau adlh seorang ‘aalim, mujtahid muthlaq, pakar ushul fiqih , hadits, tafsir dan bahasa. Beliau juga merupakan pendiri salah satu madzhab fiqih terbesar saat ini, yaitu madzhab Syafi’i. ‘Ulama pun sepakat mendudukkan beliau sebagai mujaddid abad ke-2 hijriyah.<br />Kali ini saya akan menyampaikan sebagian metode beliau dlm melakukan ijtihad. Referensi saya adlh kitab Tafsir al-Imam asy-Syafi’i karya Dr. Ahmad ibn Mushthofa al-Farran. Salah satu rujukan yang di gunakan oleh Dr. Ahmad ibn Mushthofa al-Farran adalah kitab asy-Syafi’i Hayatuhu wa ‘Ashruhu karya Syaikh Muhammad Abu Zahrah, selain rujukan-rujukan yang lain tentunya. Silakan di simak.<br /><br />Imam asy-Syafi’i rahimahullah membagi ‘ilm menjadi dua, yaitu‘ilmu ‘aammah dan ‘ilmu khaashshah.<br /><br />(A). ‘Ilmu ‘aammah merupakan ilmu yang wajib di ketahui oleh setiap muslim yang mukallaf, seperti kewajiban shalat lima waktu dan puasa Ramadhan serta keharaman zina dan meminum khamr. <br /><br />(B).Sedangkan ‘Ilmu khaashshah ini merupakan kajian para fuqaha’ dan mujtahid, hukumnya fardhu kifayah untuk di pelajari.<br /><br />Dalam proses ijtihad, Imam asy-Syafi’i menggunakan beberapa tingkatan rujukan yang di gunakan secara berurutan. Maksudnya, beliau akan menggunakan tingkatan pertama terlebih dulu, jika tidak ada baru beliau menggunakan tingkatan kedua, demikian seterusnya.<br />Berikut tingkatan rujukan yang di gunakan oleh Imam asy-Syafi’i:<br /><br />(1). Merujuk kepada al-Kitab &amp; as-Sunnah ash-Shahihah. Imam asy-Syafi’i meletakkan al-Kitab dan as-Sunnah ash-Shahihah dalam satu tingkatan, karena as-Sunnah berfungsi untuk menjelaskan isi al-Kitab&amp;mmperincinya. Dan mencukupkan diri dengan al-Qur’an jika tidak ada tambahan penjelasan dari as-Sunnah ash-Shahihah.<br /><br />(2). Merujuk kepada Ijma’ Ulama jika tidak terdapat dalam al-Kitab dan as-Sunnah ash-Shahihah. Ijma’ Ulama yang dimaksud adalah ijma’ ‘ulama yang memiliki ‘ilmu khaashshah (faqih dan mujtahid). Dan ijma’ ini haruslah tidak berdasarkan ra’y (pendapat ‘aqli, tanpa nash yang jelas), krn jika berdasarkan ra’y tentulah ‘ulama akan berselisih dan tidak akan bersepakat (ber-ijma’).<br /><br />(3). Perkataan sebagian shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdasarkan ra’y, tanpa diketahui ada satu orang shahabat pun yang menyelisihinya. Menurut Imam asy-Syafi’i, ra’y shahabat lebih baik dari ra’y selain mereka, termasuk ra’y beliau sendiri. Dengan syarat, periwayatan ra’y shahabat tersebut aman dari berbagai kekeliruan.<br /><br />(4). Perselisihan pendapat shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu perkara. Yang di pilih adalah yang paling mendekati al-Kitab dan as-Sunnah ash-Shahihah/ yg di kuatkan oleh qiyas.<br /><br />(5). Melakukan qiyas pada satu perkara yang telah diketahui hukumnya berdasarkan empat tingkatan sbelumnya. Yaitu qiyas terhadap perkara yang sudah ada nash-nya dalam al-Kitab dan atau as-Sunnah ash-Shahihah, atau di ketahui hukumnya brdasarkan ijma’, atau qiyas terhadap perkara yang diketahui hukumnya brdasarkan perkataan sebagian shahabat tanpa ada yang menyelisihinya dan yang terdapat perselisihan di antara mereka.<br />Demikian, semoga bermanfaat.<br /><br />sumber: <a href="http://www.facebook.com/Forumaswajaindonesia">www.facebook.com/Forumaswajaindonesia</a>LINK CONTEN EDISI RAMADHAN. GRATIS GAN/blog/post/259/link-conten-edisi-ramadhan-gratis-gan.htmlTue, 24 Jul 2012 13:14:17 +0700/blog/post/259/link-conten-edisi-ramadhan-gratis-gan.html<a href="http://i.imgur.com/BewlO.jpg"><img src="http://i.imgur.com/BewlOs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Beberapa cara kita beribadah di bulan Ramadhan ini,, salah satunya berbagi info yang berbau islami. Silahkan sedhooot.!!<br /><br />1.KITAB FORMAT PDF <a href="http://www.sarkub.com/download">www.sarkub.com/download</a><br /><br />2.EBOOK KITAB JAVA <a href="http://www.mks82.jw.lt/ebook">www.mks82.jw.lt/ebook</a><br /><br />3.JADWAL IMSAKIYAH <a href="http://www.rukyatulhilal.org/imsakiyah/">www.rukyatulhilal.org/imsakiyah/</a><br /><br />4.APLIKASI ANDROID <a href="http://andretauladan.blogspot.com/2012/01/best-islamic-apps-for-android.html">http://andretauladan.blogspot.com/2012/01/best-islamic-apps-for-android.html</a><br /><br />5.MP3 AL-QUR&#039;AN <a href="http://www.mp3quran.net/eng/">www.mp3quran.net/eng/</a><br /><br />6.KITAB VERSI ANDROID <a href="http://www.tinyurl.com/sarkubapk">www.tinyurl.com/sarkubapk</a>DALIL KEUTAMAAN RAMADHAN DAN PUASANYA/blog/post/258/dalil-keutamaan-ramadhan-dan-puasanya.htmlMon, 23 Jul 2012 11:50:16 +0700/blog/post/258/dalil-keutamaan-ramadhan-dan-puasanya.htmlBulan Ramadhan adalah bulan yg diturunkannya al-quran sekaligus malam lailatul qadar. Bulan yg tak ada beda antara si miskin dan kaya dalam segi haus dan laparnya. Oleh karnanya bulan ini Allah swt telah memulyakannya diantara bulan-bulan yg lain lewat perantara kalamNya atau RasulNya.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;barangsiapa senang dengan masuknya bulan ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka&quot;.<br />&gt;maksudnya senang disini adalah senang melakukan perintah dari Allah berupa puasa atas hambaNya.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;tatkala pada awal malam ramadhan, Allah ta&#039;ala berkata:<br />-siapa yg mencintaiku (dengan beribadah), maka aku mencintainya.<br />-siapa yg mengharap (rahmat) ku, maka aku memberi (rahmat) nya.<br />-siapa yg mohon ampun padaku, maka aku mengampuninya dengan lantaran mulyanya ramadhan.<br />Lalu Allah menyuruh malaikat penulis amal di bulan ramadhan agar menulis mereka kebaikan, dan melarang menulis keburukan, dan Allah ta&#039;ala menghapus dosa-dosanya yg telah lalu&quot;.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;seumpama umatku mengetahui sesuatu dibulan ramadhan, niscaya mereka mengharap satu tahun semuanya berupa bulan ramadhan&quot;.<br />&gt;artinya, bulan ramadhan yg amat mulya dan tiada bulan yg melebihinya. Diantaranya ada nuzulul quran dan lailatul qadar.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;barangsiapa menunaikan (menghidupkan malam dengan ibadah atau melakukan shalat tarawih) dibulan ramadhan dengan keimanan dan menghara pahala, niscaya baginya diampuni segala dosanya yang lalu&quot;.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;barangsiapa mendatangi majlis ta&#039;lim dibulan ramadhan maka Allah ta&#039;ala menulis baginya ditiap langkah berupa ibadah satu tahun, dan dia bersamaku dibawah arsy,<br />barangsiapa selalu berjama&#039;ah shalat dibulan ramadhan, maka Allah ta&#039;ala memberi ditiap langkahnya berupa kota yg penuh dengan kenikmatan dari Allah,<br />barangsiapa berbuat baik pada orang tua dibulan ramadhan maka Allah ta&#039;ala memandangnya dengan penuh belas kasih dan aku yg menanggunya (masuk) dalam surga,<br />tiada seorang istri mencari ridha suaminya dibulan ramadhan kecuali baginya pahala siti Maryam dan Asiyah (istri firaun),<br />barangsiapa meluluskan hajat saudaranya yg muslim dibulan ramadhan maka Allah ta&#039;ala memberinya seribu hajat (permintaan) kelak dihari kiamat&quot;.<br />&gt;ini juga salah satu hujjah, bahwa selain Nabi dan Al-quran juga mampu memberi syafaat atas izinNya.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;barangsiapa menyalakan penerangan (lampu) di masjid dari beberapa masjidnya Allah ta&#039;ala dibulan ramadhan, maka baginya cahaya di kuburnya dan ditulis pahala orang-orang yg shalat di masjid itu. Dan malaikat mendoakan baginya dan juga malaikat penyangga arsy memohonkan ampunan selama lampu penerangan (masih menyala) didalam masjid&quot;.<br />&gt;bisa dikatakan bila kita memasukkan uang dikotak masjid masuk pada kategori ini.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;Umatku diberi lima perkara yg tidak diberikan pada umat sebelumnya dibulan ramadhan, yaitu:<br />~bau mulut orang puasa lebih wangi disisi Allah ketimbang bau minyak misik,<br />~malaikat memintakan ampunan baginya hingga berbuka,<br />~kesesatan setan dibungkamnya hingga tak mampu selamat sampai waktu dimana mereka selamat dilain ramadhan,<br />~Allah menghiasi surgaNya tiap hari dan berfirman:<br />&quot;hamba-hamba shalih ku dekat akan dibuangnya jerih payah dan kesakitan, dan mereka menjadi dekat padamu (surga)&quot;,<br />~Allah mengampuninya ditiap akhir malam,<br />dikatakan: wahai Rasulallah, apakah itu lailatul qadar?<br />Rasulullah menjawab: bukan, akan tetapi seseorang ditangguhkan pahalanya ketika dia telah melakukan amalnya&quot;.<br />&gt;artinya orang tsbt mendapat pahala bila telah melaksanakannya.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;Allah ta&#039;ala berfirman:<br />&quot;tiap kebaikan yg dilakukan bani adam dilipat gandakan sepuluh hingga tujuh ratus kecuali puasa, karna sungguh puasa adalah bagiKu dan Aku sendiri yg membalasnya selama (orang yg puasa) meninggalkan syahwat, makan, minum karna (mengharap dan patuh pada) Ku. Puasa adalah penghalang (menjadi tameng). Bagi orang yg berpuasa mendapat dua kegembiraan;<br />~gembira ketika berbuka,<br />~gembira ketika bertemu Tuhannya kelah dihari kiamat&quot;.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;barangsiapa puasa ramadhan dan menyambung enam hari bulan syawal (selain hari ied), maka seperti puasa setahun (dalam pahalanya)&quot;.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;sungguh di surga ada pintu yang dinamakan ar-rayyan, kelak orang-orang berpuasa masuk darinya di hari kiamat, tak ada satupun yg bisa masuk selain mereka. Dikatakan:<br />&quot;dimana orang-orang yg berpuasa?<br />Lalu mereka berdiri yg tak ada satupun bisa masuk selain mereka, ketika orang ahli puasa telah masuk maka ditutuplah (pintunya) dan tak ada satupun yg bisa memasukinya&quot;.<br />&gt;ini menandakan akan kemulyaan orang yg mau berpuasa.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;ketika ramadhan telah tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, dikuncilah pintu-pintu neraka, dan setan-setan pun di ikat&quot;.<br />&gt;kenapa masih ada yg melakukan maksiat dibulan puasa? Karna didikan setan sebelum puasa telah mendarah daging padanya.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;ketika salah satu diantara kalian lupa lalu makan, maka sempurnakanlah (lanjutkanlah) puasanya. Karna sungguh Allah memberinya makanan dan minuman&quot;.<br />&gt;puasanya tidak batal bila bener-bener lupa.<br /><br />√-Rasulullah bersabda:<br />&quot;sempurnakanlah wudlu, dan menyelanilah diantara jari jemari, dan berusahalah memasukkan air ke dalam hidung (istinsyaq) kecuali bila kamu berpuasa&quot;.<br />&gt;karna memasukkan sesuatu dengan sengaja ke lubang bawaan ditubuh membatalkan puasa.<br /><br />√-Aisyah ra berkata:<br />&quot;Rasulullah saw mendapati fajar sedang beliau dalam keadaan junub dari &quot;ahli&quot;nya kemudian mandi dan (tetap) berpuasa&quot;.<br />&gt;maksudnya, bila ada orang junub (hadats besar) sebelum subuh lalu mendapati fajar namun belum mandi besar, maka teruskanlah puasannya krn itu tidak membatalkan puasa.<br />Dan hadits-hadits lainnya.<br />[maraji&#039;ul kutub: Al-jami&#039; as-shoghir, Riyadhus shalihin, Durrotun nasihin, dan Tanbihul ghofilin]DALIL NYEKAR KE KUBURAN/blog/post/253/dalil-nyekar-ke-kuburan.htmlMon, 16 Jul 2012 11:02:21 +0700/blog/post/253/dalil-nyekar-ke-kuburan.htmlIni adalah kuburannya Ibrahim bin Muhammad shalallahu alaihi wa sallam yang berada di pemakaman BAQI&#039; AL GHORQOD Madinah Al Munawaroh.<br />Ia dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Mariyah Al Qibtiyah. Ia meninggal dunia dalam usia 16/17/18 bulan.<br /><img src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/178576_265978906844130_1006356283_o.jpg" alt="img" height="90px" /><br />Seandainya ia hidup hingga dewasa dan berumah tangga hingga mempunyai keturunan, apa kiranya yang terjadi ya?<br /><br />Atau seandainya Nabi Muhammad sendiri mempunyai saudara kandung laki laki maupun perempuan, bagaimana kira kira ceritanya?<br />Allah Maha Bijaksana lagi Maha Adil.<br /><br />Dalam sebuah hadits shohih maupun dhoif, seusai proses penguburan putranya ini, beliau saw menyiramkan air diatas kuburannya. Berikut petikan kedua hadits tsb:<br /><br /><br />&quot;Sesungguhnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam menyiramkan air di atas kuburan Ibrahim putra beliau dan beliau meletakkan kerikil kerikil diatas kuburannya&quot; (HR.Imam Syafi’i).<br /><br /><br />&quot;Sesungguhnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam menyiramkan air di atas kuburan putra beliau, Ibrahim&quot; (HR.Abu Dawud &amp; Al Baihaqiy). <br /><br /><br />Wallahu a’lam Semoga kita senantiasa ingat mati.<br />Sumber: <a href="http://facebook.com/kaheel.naheel">http://facebook.com/kaheel.naheel</a><br /><br />#sing mau nyekar dan mendoakan leluhur atau ke kuburan monggo mumpung belum puasa, kalau dah puasa konsen pada ibadah, mbah.KAJIAN BOM BUNUH DIRI OLEH TIGA DEDENGKOT WAHABI/blog/post/249/kajian-bom-bunuh-diri-oleh-tiga-dedengkot-wahabi.htmlSat, 14 Jul 2012 18:59:11 +0700/blog/post/249/kajian-bom-bunuh-diri-oleh-tiga-dedengkot-wahabi.html1.SYEIKH ABDUL AZIZ BIN BAZ dalam kitab Al Fatawa Syar’iyyah Lil Hushoin, hlm.166.<br />PERTANYAAN:”Apa hukumnya orang yang membunuh dirinya untuk membunuh sekelompok orang Yahudi?<br />JAWAB:”Yang menjadi pendapat saya dan telah kami tegaskan berulang kali bahwa ini tidak benar karena itu termasuk membunuh jiwa. Dan Allah berfirman:<br />“Janganlah kalian membunuh diri kalian”.<br />Dan Nabi bersabda:<br />”Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka ia kelak akan disiksa dihari kiamat”.<br />Dalam hadits ini berlakusebuah bimbingan bagi para peJihad. Jadi jika di syari’atkan sebuah jihad bersama sama kaum muslimin, lalu jika pejihad itu mati, maka Alhamdulillah. Adapun bila dia membunuh dirinya sendiri, melemparkan dirinya hingga meninggal bersama mereka, maka INI SALAH !! dan TIDAK BOLEH !! Atau menusuk dirinya sendiri bersama mereka! Akan tetapi dia seharusnya berjuang sesuai jihad yang di syari’atkan bersama kaum muslimin. Adapun perilaku anak anak Palestina ini juga salah dan tidak benar, sesungguhya mereka itu wajib di ajak medekatkan diri kepada Allah, diberi pembelajaran, bimbingan dan nasihat dari selain perilaku ini.<br /><br /><br />2.SYEIKH MUHAMMAD BIN SHOLIH AL UTSAIMIN Beliau berkata didalam kitab syarah Riyadhussholihin (1/165-166) ketika menjelaskan hadits tentang cerita pemuda dan penyihir. Berikut kutipannya:<br /><br />…..Adapun apa yang sedang dilakukan oleh sebagian orang dari model bunuh diri yaitu dengan membawa alat peledak dan dia maju kekerumunan orang orang kafir kemudian dia meledakkannya disaat dia berada diantara mereka, maka ini sesungguhnya termasuk dari BUNUH DIRI, kami berlindung kepada Allah dari perilaku ini.<br />Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri maka dia akan kekal di neraka Jahanam abadi selama lamanya, seperti yang telah tertera dalam hadits dari Nabi Alaihi Assholatu Wassalam, KARENA ORANG INI MEMBUNUH DIRINYA SENDIRI BUKAN DALAM MASLAHAH AGAMA ISLAM, Karena dia jika membunuh dirinya sendiri dan dia juga membunuh orang 10, 100 atau 200, agama islam tidak mendapatkan manfaatnya sebab itu semua. Orang-orang tidak akan lalu masuk islam, berbeda dengan cerita anak muda dalam hadits itu, karena dalam peristiwa itu banyak orang yang akhirnya masuk islam dari yang hadir pada waktu itu.<br />Adapun misalnya jika akibat bom bunuh diri itu meninggal 10, 20, 100 atau 200 korban jiwa dari pihak musuh, maka ini tetap saja tidak sepadan dengan orang orang yang memeluk agama islam dampak dari peristiwa itu, bahkan bisa jadi justru akan menimbulkan banyak musuh, ini malah akan menyulut hati mereka sehingga akan membalas membunuh kaum muslimin dengan yang lebih mematikan lagi.<br />Seperti yang telah kita ketahui dari perbuatan yahudi terhadap penduduk Palestina. Jika ada yang terbunuh satu jiwa dari penduduk Palestina dengan bom bom ini dan berhasil merenggut korban jiwa yahudi sebanyak 6 atau 7 dan hingga korban luka luka mencapai 60 orang atau bahkan lebih, maka ini tidak akan membuahkan hasil manfaat bagi kau muslimin dan juga tidak ada manfaat bagi mereka yang terkena ledakan dalam barisan mereka.<br />Oleh sebab itu, kami berpendapat apa yang telah dilakukan oleh sebagian orang dengan gaya peledakan semacam ini itu termasuk MEMBUNUH JIWA TANPA HAK. Dan perilaku seperti itu bisa mendatangkan orang masuk ke neraka, kami berlindung kepada Allah dari perilaku ini. Dan palakunya bukan MATI SYAHID.<br />Namun jika ada orang melakukan ini dengan tafsiran mengira boleh maka kami hanya berharap dia terbebaskan dari dosa, Adapun jika dia tertulis sebagai SYAHID, maka tidak!!<br />karena menurutku, dia tidak menempuh jalur ke “SYAHIDAN”, akan tetapi dia hanya tidak berdosa, karena dia ini melakukan berlandaskan sebuah penafsiran, dan telah kita ketahui bersama bahwa “Barangsiapa berIjtihad dan ternyata salah, maka dia tetap mendapatkan 1 pahala”.<br /><br /><br />3.SYEIKH ALBANI Silsilah Al Huda wa Al Nur, 678.<br />PENANYA:”Operasi mencari SYAHID yaitu dengan cara bunuh diri itu boleh apa tidak?”<br />SYEIKH MENJAWAB:<br />Tidak… Tidak boleh !!<br /><img src="http://photos-e.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/s720x720/205223_394438763951870_481406145_n.jpg" alt="img" height="90px" /><br /><br />Demikian tiga fatwa yang kami lampirkan, semoga bermanfaat.<br /><br />Salam Aswaja !!<br />©Scan Original &amp; Official® Verified Official by <a href="http://facebook.com/kaheel.naheel">http://facebook.com/kaheel.naheel</a>RINGKASAN ILMU MUSTHOLAH HADITS/blog/post/245/ringkasan-ilmu-mustholah-hadits.htmlFri, 13 Jul 2012 13:15:34 +0700/blog/post/245/ringkasan-ilmu-mustholah-hadits.html<a href="http://i.imgur.com/Pj9JP.jpg"><img src="http://i.imgur.com/Pj9JPs.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Dalam istilah hadits tak luput dari tiga pembahasan, yaitu Shahih, Hasan, dan Dhaif.<br /><br />1.HADITS SHAHIH adalah matan hadits yang bersambung sanadnya kepada Rasulullah saw atau Shahabat, tidak syadz, tidak kemasukan illat, yg diriwayatkan oleh orang adil yang dhabith dari semisalnya, yg mampu dibuat pegangan dalam kemampuan dan penukilannya.<br /><br />NB:<br />&gt;matan: inti atau isi hadits.<br />&gt;sanad: jalan yg menghantarkan pada matan.<br />&gt;syadz: rawi tidak kuat dari semisalnya baik hafalan atau bilangannya.<br />&gt;illat: pengibaratan sesuatu terhadap kecacatan hadits didalam masalah tertolaknya yang mampu diketahui secara hati-hati dari para perawi (orang yang meriwayatkan) hadits.<br />&gt;adil: yaitu orang muslim berakal baligh yang selamat dari sifat fasik. Fasik adalah orang yg telah melakukan dosa besar atau selalu melakukan dosa kecil, dan selamat dari sifat yang menjatuhkan harga diri (muru&#039;ah).<br />&gt;dhabith hati dan tulisan.<br />Hati: hadits yg didengarnya mampu dimunculkan kapan saja.<br />Tulisan: penjagaan seorang rawi terhadap hadits yg ditulis mulai apa yang didengarnya dan disahihkannya sampai kitab tulisannya, dan tidak memberikan pada orang yang mungkin merubah tulisannya.<br /><br />Artinya syarat hadits shahih harus ada 5 perkara:<br />1.Sanadnya bersambung<br />2.Tidak syadz<br />3.Tidak kemasukan illat<br />4.Sifat adil<br />5.Dhabith<br /><br />2.HADITS HASAN adalah hadits yang diketahui jalan sanadnya, namun perawinya tak semasyhur hadits shahih.<br /><br />Artinya, perbedaan hadits hasan terletak pada sifat adil dan dhabith yg kurang, tidak seperti sifat pada hadits shahih yg kuat.<br /><br />3.HADITS DHAIF adalah hadits yang kurang daripada derajat hadits hasan.<br />Hadits dhaif banyak sekali, diantaranya:<br />-mudthorib<br />-maqlub<br />-maudhu&#039;<br />-munkar<br />-mursal<br />-mu&#039;addhal<br />-munqhati&#039;<br />-mu&#039;allal<br />-syadz.<br /><br />NB:<br />Diperbolehkan meriwayatkan hadits dhaif selain yang madlu&#039; pada masalah selain sifat-sifat Allah dan hukum yg berkaitan halal dan haram. Yang boleh diambil dari hadits dhaif adalah seperti cerita-cerita, mauidzah, keutamaan amal dll yang tidak ada kaitannya dengan akidah dan hukum.<br /><br />4.HADITS MARFU&#039; adalah hadits yg disandarkan pada nabi.<br /><br />5.HADITS MAUQUF adalah hadits yg disandarkan pada shahabat.<br /><br />6.HADITS MAQTHU&#039; adalah hadits yg disandarkan pada tabi&#039;in.<br /><br />7.HADITS MUSNAD adalah hadits yang bersambung pada Rasulullah dari para perawinya tanpa menjelaskan hukumnya.<br />Hadits musnad ini memuat hadits shahih, hasan, atau dhaif.<br /><br />8.HADITS MUTTASIL ATAU MAUSUL adalah hadits sanadnya bersambung pada Rasulullah saw dengan cara mendengarkan oleh tiap-tiap perawi.<br /><br />NB:<br />Perbedaan antara hadits musnad, muttasil, dan marfu&#039; adalah:<br />Marfu&#039;&gt; dilihat dari segi keadaan matan hadits.<br />Muttasil&gt; dilihat dari segi keadaan sanad hadits.<br />Musnad&gt; dilihat dari segi matan dan sanad hadits.<br /><br />9.HADITS MUSALSAL adalah hadits yang mempunyai sifat yang dijelaskan dari para perawi sampai pada Rasulullah baik berupa:<br />-ucapan seperti: ingatlah demi Allah telah menceritakan padaku seorang pemuda.<br />-tingkah seperti: fulan menceritakanku dalam keadaan berdiri atau tersenyum.<br />-ucapan dan tingkah seperti: hadits dari Anas yang dimana Rasulullah setelah berbicara pada Anas lalu Nabi menggenggam jenggotnya.<br /><br />10.HADITS AZIZ adalah hadits yang diriwayatkan oleh dua atau tiga perawi. Bila diriwayatkan oleh satu perawi dinamakan HADITS GHARIB.<br /><br />11.HADITS MASYHUR adalah hadits yang diriwayatkan lebih dari tiga perawi.<br /><br />NB:<br />Hadits satu terkadang berupa Gharib, Aziz, atau Masyhur.<br /><br />12.HADITS MU&#039;AN&#039;AN adalah hadits yang diriwayatkan dengan memakai lafadz &#039;an (dari).<br /><br />13.HADITS MUBHAM adalah hadits yang tidak menyebutkan perawi, baik laki-laki atau perempuan dalam masalah matan atau sanad hadits.<br /><br />14.HADITS &#039;ULA adalah hadits yang perawinya sedikit, bila banyak dikatan HADITS NAZIL.<br />Artinya ditinjau dari dekat atau jauhnya sampai pada Rasulullah.<br /><br />15.HADITS MURSAL adalah hadits yang sanad perawinnya dari kalangan shahabat ada yang gugur (tidak bersambung). Artinya seperti seorang Tabi&#039;in meriwayatkan langsung disandarkan pada Rasulullah.<br /><br />16.HADITS MUNQATHI&#039; adalah hadits yang sanadnya terputus.<br />MUNQOTI&#039; menurut pengertian yg masyhur adalah hadits yang diantara para perawi ada satu atau dua yang gugur sebelum sampai pada perawi kalangan shahabat.<br /><br />17.HADITS MU&#039;ADDHOL adalah hadits yang menggugurkan dua perawi.<br /><br />18.HADITS TADLIS ada dua:<br />-hadits yang menggugurkan perawi dan berpindah pada perawi atasnya dengan menggunakan lafadz &#039;an (dari) dan anna (sesungguhnya).<br />-hadits yang tidak menggugurkan perawi namun disandarkan pada sifat perawi baik berupa nama, nama kunyah, nama laqab, atau penisbatan terhadap kabilah, negara, pekerjaan dan lainnya yang tidak diketahui (tidak masyhur).<br /><br />19.HADITS SYADZ adalah hadits yg salah satu perawi adil berbeda dengan para perawi adil lainnya, baik berupa tambahan atau pengurangan pada sanad atau matan hadits.<br /><br />20.HADITS MAQLUB adalah hadits yang berupa:<br />-penggantian perawi sederajat agar menjadi hadits Gharib.<br />-penggantian sanad yg sempurna terhadap suatu matan hadits yg diriwayatkan dengan sanad lain. Artinya sebuah matan hadits diriwayatkan dari jalur sanad lain yang bertujuan mencoba hafalan apakah bisa luput atau tidaknya seorang penerima hadits, atau mampu menerima pelajaran atau tidak.<br /><br />21.HADITS FARDU adalah hadits yg diriwayatkan baik seorang perawi adil, atau perawi banyak dari suatu negara, atau dicukupkan oleh perawi yang terbatas.<br /><br />22.HADITS MU&#039;ALLAL adalah hadits yg mempunyai illat yg samar atau tidak jelas yang menjadikan hadits tercacati.<br /><br />23.HADITS MUDTHORIB adalah hadits yang mempunyai perbedaan sanad atau matan, baik dari satu perawi atau lebih.<br /><br />24.HADITS MUDDARIJ adalah hadits yang sebagian lafadz riwayat hadits bersambung.<br /><br />25.HADITS MUDABBAJ adalah hadits yg tiap teman meriwayatkan dari teman sederajat (sebaya) baik pengambilan dan umurnya dari guru-gurunya.<br /><br />26.HADITS MUTTAFIQ adalah hadits yg lafadz dan tulisan mencocoki perawinya walaupun berbeda nama perawinya. Dan bila tidak mencocnki dinamakan HADITS MUFTARIQ.<br /><br />27.HADITS MU&#039;TALIF adalah hadits yang cocok perawinya hanya dari segi tulisan (bukan lafadznya). Kalau cocok tulisan dan lafadz dinamakan HADITS MUKHTALIF.<br /><br />28.HADITS MUNKAR adalah hadits yang perawinya sendiri dan sifat adilnya tidak dianggap oleh perawi adil lainnya.<br /><br />29.HADITS MATRUK adalah hadits yg seorang perawi menceritakan sendiri namun para muhadditsin menganggapnya dhaif. Artinya hadits ini dianggap tertolak.<br /><br />30.HADITS MAUDLU&#039; adalah hadits yg dianggap bohong bila disandarkan pada Nabi (hadits palsu).<br />Seperti palsunya hadits LAA TUSAYYIDUNI FISSOLAH &quot;janganlah menambahi kata sayid dalam sholat&quot;.<br />[dari nadzam al-baiquniyah karya syeh Muhammad al-baiquniy dengan penambahan dan pengurangan seperlunya]<br /><br />-------------------------------------<br />NB:Rawi dan Perawi sama saja. Bila ada kesalahan, sudilah kiranya mengkritik.<br />Alloh wa rasuluh a&#039;lam. Bila menarik ambil, copas, sebar, tag halal. Ndak usah izin#NISFU SYA'BAN#/blog/post/237/nisfu-syaban.htmlThu, 05 Jul 2012 14:43:31 +0700/blog/post/237/nisfu-syaban.htmlDari abu hurairah ra berkata, berkata Rasulullah saw:<br />&quot;Jibril datang padaku dimalam nisfu sya&#039;ban (malam 15 sya&#039;ban) lalu berkata:<br />&quot;Wahai Muhammad, ini adalah malam dimana pintu langin dan pintu rahmat dibuka, maka berdirilah dan lakukanlah sholat dan angakat kepalamu dan kedua tanganmu ke langit&quot;,<br /><br />aku berkata: &quot;Wahai Jibril, apakah malam ini?&quot;,<br />Jibril berkata: &quot;ini adalah malam yang dimana 300 pintu rahmat dibuka, Allah ta&#039;ala mengampuni semua dosa orang yang tidak menyekutukannya, kecuali orang yang ahli sihir, ahli tebak, ahli mencela, ahli minum arak, ahli zina, ahli makan riba, ahli durhaka pada orang tua, ahli adu domba, atau memutus kekerabatan. Mereka tidak diampuni hingga mau bertaubat dan meninggalkan kebiasaannya&quot;,<br /><br />lalu Nabi saw keluar kemudian sholat, beliau menangis dalam sujudnya;<br />&quot;Ya Allah, sungguh aku minta perlindungan padamu dari siksa dan amarahMu, aku tak menghitung pujian padamu, engkau seperti apa yang telah tuan puji pada dzatMu, maka bagimu pujian hingga engkau meridlai&quot;.<br /><br />-------------------------------------<br /><br />Dari yahya bin mu&#039;adz, sungguh dia berkata:<br />&quot;sungguh dalam sya&#039;ban ada lima huruf yang tiap huruf merupakan pemberian untuk orang mukmin,<br />-syin: syaraf dan syafaat (kemulyaan dan pertolongan).<br />-ain: izzah dan karamah (derajat dan pangkat).<br />-ba&#039;: birr (kebaikan).<br />-alif: ulfah (perhatian atau kelembutan).<br />-nun: nur (cahaya yg terang)&quot;.<br /><br />Oleh sebabnya dikatakan:<br />Rajab adalah untuk membersihkan raga, dan sya&#039;ban untuk membersihkan hati, dan ramadlan untuk membersihkan jiwa. Barangsiapa yang membersihkan raga dibulan rajab maka hatinya bersih dibulan sya&#039;ban, dan barangsiapa yang hatinya bersih dibulan sya&#039;ban maka jiwanya bersih di bulan ramadlan. Apabila raga tidak bersih dibulan rajab dan hatinya juga tidak bersih dibulan sya&#039;ban, bagaimana mungkin jiwanya bersih dibulan ramadlan?<br />[lihat kitab Durrotun nasihin bab syahri sya&#039;ban]<br /><br />!!!!!!!!!!!!!----!!!!!!!!!!!!!<br /><br />Amalan para masyayih di nisfu sya&#039;ban setelah sholat maghrib adalah membaca surat yasin 3X, bacaan yang:<br />1.Niat agar diberi umur panjang oleh Allah swt dan tidak sakit-sakitan.<br />2.Niat agar diberi rizki oleh Allah yang halal, lancar, berkah dan bisa turah buat shadaqah dan ziarah ke mekah dan madinah.<br />3.Niat agar diberi ketetapan iman dan islam oleh Allah swt hingga ajal menjemput dan dihindarkan dari su&#039;ul khatimah.<br /><br />Kemudian dimalam harinya diupayakan memperbanyak dzikir, sholawat atau yang lainnya dan berusaha menghidupkan malam dg amalan yang baik. Alloh wa rasuluh a&#039;lam.<br /><br />Tag sebar copas halal bila menarik hati.PENJAGA MAKAM PEKUBURAN BAQI' AL-GHORQOD/blog/post/232/penjaga-makam-pekuburan-baqi-al-ghorqod.htmlThu, 28 Jun 2012 21:34:35 +0700/blog/post/232/penjaga-makam-pekuburan-baqi-al-ghorqod.html<a href="http://i.imgur.com/TqQci.jpg"><img src="http://i.imgur.com/TqQcis.jpg" alt="img" height="90px" /></a><br />Mungkin yang menjaga pekuburan BAQI&#039; AL GHORQOD alias laskar laskar berjubah telah capek mengusir sana sini, menghardik sana sini, berkhutbah sana sini, melotot sana sini, berdalil sana sini seharian dan ditambah hawa gerah nan panas wa bil khusus bagi yang pake jubah. Hmmm... memang berat dan susah memperjuangkan sunnah itu ya akhi...<br /><img src="http://www.online-saudi.com/online-saudi/wp-content/uploads/2011/05/440163_orig.jpg" alt="img" height="90px" /><br />Aku cuma tersenyum disaat jalan jalan menjumpai orang arab ini yang sedang asyik khusyuk membaca Al Qur&#039;an disini...<br /><br />jepret dulu ah !!<br />Semoga kita ingat mati !!<br />sumber: <a href="http://facebook.com/kaheel.naheel">http://facebook.com/kaheel.naheel</a>ISRA' MI'RAJ RASULULLAH SAW (part.III habis)/blog/post/228/isra-miraj-rasulullah-saw-part-iii-habis.htmlSat, 23 Jun 2012 18:49:18 +0700/blog/post/228/isra-miraj-rasulullah-saw-part-iii-habis.html&gt;Kemudian Nabi saw ditemani Jibril naik lagi ke langit ke tujuh. Dikatakan:<br />&quot;siapa ini?&quot;,<br />&quot;Jibril&quot;,<br />&quot;siapa yang bersamamu?&quot;,<br />&quot;Muhammad&quot;,<br />&quot;apakah dia diutus?&quot;,<br />&quot;iya&quot;.<br />akhirnya penjaga langit ke tujuh memuji Nabi saw, tiba-tiba bertemu Ibrahim al-khalil as yg duduk diatas kursi di pintu surga, ia bersama kaumnya. Nabi saw mengucapkan salam lalu dijawab olehnya kemudian memujinya dan memberi pengarahan berupa keutamaan bacaan (lihat hal.19). Dan Nabi melihat kejadian kaum yang mandi di sungai dan dikatakan oleh Jibril:<br /><br />&quot;Mereka yang wajahnya putih adalah kaum yang imannya tidak bercampur dg kedzaliman. Dan mereka yang wajahnya berbagai macam warna adalah kaum yang amal baiknya bercampur dg kejelekan namun mau bertaubat dan Allah menerima taubat mereka. Adapun sungai yang pertama adalah bentuk kasih sayang Allah, yang kedua bentuk nikmat Allah, dan yang ketiga Allah meminumi mereka dg minuman yang suci dan nikmat&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian Nabi saw masuk Baitul ma&#039;mur dan ada orang-orang yang berbaju putih dan orang-orang berbaju kelabu mengikuti beliau Nabi. Lalu Nabi saw dan orang-orang yang bersamanya melakukan shalat di Baitul ma&#039;mur, tiba-tiba di Baitul ma&#039;mur ini terlihat ditiap harinya 70.000 malaikat memasukinya dan tak kembali keluar hingga hari kiamat. Sedangkan Baitul ma&#039;mur berada tepat lurus diatas Baitullah (ka&#039;bah).<br /><br />&gt;Kemudian Beliau mendatangi telaga Kautsar hingga masuk surga, tiba-tiba nampak didalamnya sesuatu yang mata belum pernah melihatnya, kuping belum pernah mendengarnya, dan belum terbesit di hati manusia. Lalu Nabi melihat dipintu surga tertulis (yg artinya):<br />&quot;Shadaqah dilipat gandakan sepuluh. Dan menghutangi dilipat gandakan delapan belas&quot;.<br />Nabi bertanya:<br />&quot;wahai Jibril, apa makna menghutangi lebih utama daripada shadaqah?&quot;,<br />Jibril menjawab:<br />&quot;Karna orang peminta itu meminta sedangkan dia punya sesuatu disisinya, dan orang yang mencari hutang itu tidak melakukan hutang kecuali ada kebutuhan (yang mendesak)&quot;.<br />Nabi disurga menemui banyak kenikmatan didalamnya yang belum pernah ada di dunia yang fana ini.<br /><br />&gt;Kemudian Nabi dihadapkan neraka. Nampak didalamnya penuh kemurkaan dan siksa Allah, andai saja batu dan besi dilemparkan didalamnya niscaya pasti dimakan api. Didalam neraka terlihat ada kaum yg memakan bangkai, dikatakan oleh Jibril:<br />&quot;mereka adalah kaum yg makan daging manusia (makan jerih payah kering manusia)&quot;.<br />Nabi juga melihat malaikat Malik, penjaga neraka, sosok yang cemberut penuh dengan kemarahan, kebencian dan tak terlintas senyuman yang terlihat diwajahnya. Malik lalu mengucapkan salam pada Rasulullah saw dan dijawab oleh beliau (ini bertujuan agar kekhawatiran Nabi sirna).<br /><br />&gt;Kemudian Nabi dinaikkan ke Sidratul muntaha yg mana beliau dikelilingi mendung dari berbagai warna, namun Jibril tak ikut ke sidratul muntaha (tidak di izinkan naik oleh Allah). Lalu Nabi dinaikkan lagi ke Mustawa yang dimana Beliau mendengar gerakan Qalam (pena pencatat taqdir makhluk di lauhil mahfudz). Nabi melihat seorang laki-laki yang bersembunyi di balik nur Arsy dan dikatakan:<br />&quot;siapa ini? Apakah seorang malaikat?&quot;,<br />&quot;tidak&quot;,<br />&quot;apakah Nabi?&quot;,<br />&quot;bukan&quot;,<br />dikatakan lagi:<br />&quot;ini adalah seorang lelaki yang didunia lisannya selalu basah berzikir pada Allah ta&#039;ala, yang hatinya digantungkan di masjid, dan tak pernah berkata jorok pada kedua orang tuanya sama sekali&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian Nabi melihat* Allah swt (tidak berada pada arah dan batasan, maha suci Allah dari sifat makhluk), maka bersimpuhlah beliau dalam keadaan sujud dan diketika keadaan itu Allah berfirman padanya:<br />&quot;wahai Muhammad&quot;,<br />&quot;labbayka wahai Tuhanku&quot;,<br />&quot;mintalah&quot;,<br />lalu Nabi berkata:<br />&quot;Sungguh engkau memilih Ibrahim sebagai khalil (kekasih) dan memberi kerajaan agung padanya. Dan engkau berfirman pada Musa secara nyata. Dan memberi kerajaan agung pada Daud, baginya besi menjadi lunak, dan (juga) menaklukkan gunung padanya. ada pula yang akal tak mampu menerimanya sebagai mana kisah Isra&#039; Mi&#039;raj ini. Ini membuktikan bahwa akal sangat lemah untuk menerima ilmu-Nya kecuali orang yang mendapat taufiq, hidayah dan yang di pilih-Nya. Semoga dengan kisah ini kita mampu mengambil hikmahnya dan semoga diakui menjadi umat Muhammad saw yang menjadi kekasih tercinta-Nya. Amin,,<br />Allah wa rasuluh a&#039;lam.<br /><br />Bila dirasa bermanfaat, silahkan sebar, tag, copas. Halal halal!<br />&lt;karanganyar, malam 27 rajab 1433/ 17-juni-2012&gt;ISRA' MI'RAJ RASULULLAH SAW (part.II)/blog/post/222/isra-miraj-rasulullah-saw-part-ii.htmlFri, 15 Jun 2012 22:57:49 +0700/blog/post/222/isra-miraj-rasulullah-saw-part-ii.html&gt;Suatu ketika Nabi berjalan, tiba-tiba ada orang yang memanggil dari arah kanan beliau,<br />&quot;wahai Muhammad, lihatlah aku, aku memintamu&quot;.<br />Namun beliau tidak menjawabnya. Nabi bertanya:<br />&quot;apa ini wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah panggilan orang Yahudi, ingatlah bila engkau tadi menjawab panggilannya maka umatmu akan (banyak) masuk agama Yahudi&quot;.<br /><br />&gt;Disuatu waktu lain, Nabi dipanggil dari arah kiri,<br />&quot;wahai Muhammda, lihatlah diriku, aku memintamu&quot;.<br />Namun Nabi juga tidak menjawabnya. Lalu bertanya:<br />&quot;apa ini wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah panggilan kaum nasrani, ingatlah sungguh engkau bila menjawabnya niscaya umatmu akan (banyak) masuk agama nasrani&quot;.<br /><br />&gt;Diwaktu lain, Nabi berjalan tiba-tiba bertemu seorang wanita yang membuka kedua lengannya, dihiasi perhiasan yang Allah telah menciptakannya. Wanita itu berkata:<br />&quot;wahai Muhammad, lihatlah diriku aku memintamu&quot;.<br />Namun Nabi tak menoleh dari panggilan perempuan itu. Beliau bertanya:<br />&quot;siapa ini wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;itu adalah dunia, ingatlah sungguh bila kamu menjawabnya maka umatmu akan (banyak) memilih dunia daripada akhirat&quot;.<br /><br />&gt;Diwaktu yang lain, Nabi berjalan tiba-tiba bertemu orang tua yang memanggil disisi jalan seraya berkata:<br />&quot;kesinilah wahai Muhammad&quot;.<br />Jibril berkata: &quot;teruslah berjalan wahai Muhammad&quot;.<br />Nabi bertanya: &quot;siapa ini wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah musuh Allah, Iblis. Ia mengharapkan kamu condong padanya&quot;.<br /><br />&gt;Lalu Nabi berjalan lagi, tiba-tiba bertemu perempuan tua renta disisi jalan lalu berkata:<br />&quot;wahai muhammad, lihatlah aku, aku memintamu&quot;.<br />Nabi tidak menoleh padanya kemudian bertanya pada Jibril:<br />&quot;siapa ini wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;(ini gambaran) umur dunia tak akan lebih, kecuali lebih dari perempuan tua ini&quot;.<br /><br />Beliau berjalan lagi sampai tiba dikota Baitul muqaddas dan masuk dari pintu al-yamani. Kemudian turun dari buraq dan mengikatnya, di pintu masjid ada gerombolan yang mana para Nabi alaihis shalatu was salam juga mengikat buraqnya.<br /><br />Dalam riwayat lain: Sungguh jibril mendatangi batu besar dan meletakkan jarinya, lalu nampaklah lubang dan mengikatkannya pada buraq. Lalu Nabi masuk masjid dari pintu yang dimana matahari dan bulan (nampak) miring di pintu itu.<br /><br />Kemudian Nabi dan Jibril melakukan shalat dua rakaat (sendiri-sendiri). Beliau tidak berhenti kecuali sesaat hingga orang-orang banyak berkumpul, beliau mengenali para Nabi diantaranya ada yang berdiri, rukuk, dan sujud. Muadzin adzan dan didirikanlah shalat lalu orang-orang berbaris (shof) menunggu orang yang meng-imam-i nya. Lalu Jibril memegang tangan Nabi saw dan memajukannya (agar menjadi imam). Kemudian Nabi shalat bersama mereka dua rakaat.<br /><br />-------------------------------<br /><br />Diriwayatkan dari ka&#039;ab: Jibril memanggil para malaikat dan turunlah dari langit. Dan Allah mengumpulkan golongan para Rasul, Nabi karna bertujuan memulyakan Muhammad saw. Lalu Nabi saw shalat dengan para malaikat dan Rasul. Setelah selesai Jibril berkata:<br />&quot;wahai muhammad, tahukah kamu siapa yg shalat dibelakangmu?&quot;,<br />&quot;tidak&quot;,<br />&quot;(mereka adalah) para Nabi yg diutus Allah swt&quot;.<br />Setelah itu para nabi memuji pada Tuhannya dengan pujianyang baik. Nabi saw berkata:<br />&quot;kalian telah memuji pada Tuhannya, dan aku juga adalah orang yang memuji pada Tuhanku&quot;.<br /><br />&gt;Lalu Nabi memuji pada Allah ta&#039;ala (lihat hal.13). Tatkala Nabi teramat sangat haus, maka Jibril membawakan wadah berisi arak dan wadah berisi susu dan beliau mengambil wadah yg berisi susu. Jibril berkata:<br />&quot;engkau telah memilih budipakerti islam (fathrah), andai engkau meminum arak niscaya umatmu akan sembrono (jw:lacut) dan tak mengikutimu kecuali hanya sedikit&quot;.<br />#)riwayat lain ada 3 wadah, salah satunya air atau madu yg jadi pengganti air.<br /><br />&gt;Dan Nabi melihat disisi sebelah kiri batu besar ada para bidadari lalu berucap salam dan dijawab oleh mereka, dan juga bertanya tentang mereka dan dijawab pula. Kemudian Nabi mendatangi tangga (mi&#039;raj) yang dimana dibuat naik oleh arwah bani adam (mu&#039;min). Sedang tangga itu termasuk dari surga firdaus.<br /><br />&gt;Lalu Nabi ditemani dikiri-kanannya malaikat dan juga Jibril, lalu naik hingga sampai pintu dari pintu langit dunia namanya pintu Al-hafadzah yang dijaga oleh malaikat bernama Ismail, yaitu penjaga hawa yang tak pernah naik ke langit dan turun ke bumi kecuali waktu wafatnya Nabi saw. Dikiri-kanan malaikat penjaga ini ada 70.000 malaikat,di tiap satu malaikat mempunyai punggawa 70.000 malaikat.<br /><br />Kemudian Jibril mau membuka pintu, ia ditanya:<br />&quot;siapa ini?&quot;,<br />&quot;(aku) Jibril&quot;,<br />&quot;siapa yang bersamamu?&quot;,<br />&quot;(dia) Muhammad&quot;,<br />&quot;apakah dia diutus (kesini)?&quot;,<br />&quot;iya&quot;,<br />maka dikatakan: &quot;Marhaban (dg Muhammad) wa Ahlan, semoga Allah memulyakan dan mengagungkan padanya, dari saudara, dari khalifah. Sebaik-baiknya saudara, khalifah, dan orang yang datang adalah Muhammad&quot;.<br /><br />Maka dibukalah pintu baginya, tiba-tiba Adam as berada disitu. Nabi saw mengucap salam dan dijawab Adam as. Adam as berkata:<br />&quot;marhaban bertemu dg anak yg shalih, dan nabi yg shalih&quot;.<br />&quot;siapa ini wahai jibril?&quot; tanya Nabi,<br />&quot;ini adalah bapakmu, Adam. Dan yang hitam ini adalah anak cucunya. Ahlul yamin adalah penghuni surga dan Ahlus syimal adalah penghuni neraka. Ketika Ia (Adam) melihat sisi kanannya maka ia tersenyum dan gembira, dan ketika melihat sisi kirinya maka ia nangis dan susah. Dan pintu disebelah kanan ini adalah pintu surga, ketika ia (Adam) melihat orang yang masuk dari anak cucunya maka tersenyum dan gembira. Dan pintu disebelah kiri adalah pintu jahanam, ketika ia melihat orang yang masuk dari anak cucunya maka menangis dan susah&quot;.<br /><br />&gt;Lalu beliau meneruskan perjalanan naik sampai langit ke dua. Jibril mau membuka dan dikatakan:<br />&quot;siapa ini?&quot;,<br />&quot;(aku) Jibril&quot;,<br />&quot;siapa yg bersamamu?&quot;,<br />&quot;(dia) Muhammad&quot;,<br />&quot;apakah dia diutus (kesini)?&quot;,<br />&quot;iya&quot;,<br />&quot;Marhaban wa ahlan dengannya, semoga Allah memulyakan dan mengagungkannya dari saudara, khalifah. Sebaik-baiknya saudara, khalifah, dan orang yg datang adalah Muhammad&quot;.<br />Lalu dibukanya pintu bagi ke duanya, tiba-tiba bertemu dg dua orang laki-laki bibinya Nabi, yaitu Isa bin maryam dan Yahya bin Zakariya dan juga kaum bagi keduanya.<br /><br />Nabi mengucapkan salam pada keduanya lalu dijawabnya. Keduanya berkata:<br />&quot;Marhaban dg saudara yg shalih dan nabi yg shalih&quot;, dan mendoakan kebaikan.<br /><br />&gt;Lalu naik ke langit ke tiga yang kisahnya mirip diatas yang dimana Nabi Yusuf berada di langit ini. <br />#)dalam satu riwayat, Yusuf as diberi anugrah dg ketampanan bak rembulan malam 15 yang mengalahkan bintang-bintang. Muhammad saw berkata:<br />&quot;siapa ini wahai jibril?&quot;,<br />&quot;dia saudaramu, yusuf&quot;.<br /><br />&gt;Lalu naik ke langit empat yang kisahnya mirip diatas yang dimana Nabi Idris berada di langit ini.<br /><br />&gt;Naik lagi ke langit lima yang kisahnya mirip diatas yang dimana Nabi Harun berada disini, yang jenggotnya sebagian putih dan lainnya hitam (kisah kejadian tentang jenggot beliau bisa dilihat ditafsir as-showi).<br /><br />&gt;kemudian naik ke langit ke enam yang kisahnya mirip diatas. Muhammad saw bertemu dg para nabi bersama para kaum-kaumnya dan juga nabi yang tak ada pengikut satupun. Lalu meneruskan perjalanan bertemu golongan teramat banyak yang memenuhi ufuk, dikatakan bahwa mereka adalah Musa as dan kaumnya.<br />Nabi disuruh mengangkat kepalanya dan nampaklah golongan yg teramat banyak yang memenuhi ufuk dari berbagai arah, dikatakan bahwa mereka adalah umat Muhammad dan lainnya berjumlah 70.000 orang masuk surga tanpa dihisab. Tiba-tiba beliau bertemu dg Musa bin imran dan mengucapkan salam lalu dijawabnya dan didoakan dg kebaikan. Musa sempat menangis dan dikatakan apa yg membuatnya menangis?<br /><br />Musa menjawab: &quot;aku menangis karna ada pemuda setelahku yang umatnya masuk surga lebih banyak dari umatku. Bani israil menyangka bahwa aku adalah keturunan Adam yang paling mulya menurut Allah...&quot;.<br />[Qissah al-mi&#039;raj:11-18, karya sayyid ahmad ad-dardiri].<br /><br />Bila tertarik mau tag, sebar, copas halal. Ndak usah izin.PERJALANAN ISRA' MI'RAJ RASULULLAH SAW (part I)/blog/post/219/perjalanan-isra-miraj-rasulullah-saw-part-i.htmlThu, 14 Jun 2012 15:05:14 +0700/blog/post/219/perjalanan-isra-miraj-rasulullah-saw-part-i.htmlSuatu ketika Nabi saw di hijr ismail dekat baitullah dalam keadaan tidur miring, tiba-tiba didatangi malaikat Jibril dan Mikail yang ditemani malaikat lain. Kemudian membawa Nabi mendatangi air zam-zam lalu membaringkannya dan membuka (menyigar) dari lekuk bawah leher hingga perut bagian bawah.<br /><br />Kemudian Jibril berkata pada Mikail:<br />&quot;datangkanlah sebokor (tempat atau wadah) air zam-zam supaya aku membersihkan hatinya dan melapangkan dadanya&quot;.<br />Lalu Jibril mengeluarkan hati Rasulullah kemudian membasuhnya tiga kali dan menghilangkan kotoran dihatinya. Sedangkan Mikail melayaninya dengan membawa tiga bokor air zam-zam.<br /><br />Kemudian Jibril mendatangkan satu bokor dari emas yang penuh dengan ilmu hikmah dan iman lalu menuangkan di dalam dada Nabi dan memenuhkan sifat pemaaf, ilmu, yaqin, dan islam. Kemudian menutup dadanya kembali lalu mematenkan antara dua pundak (katf) dengat cap kenabian (khatam an-nubuwah).<br /><br />Setelah itu Nabi didatangkan buraq yang dihiasi dengan kendali. Buraq adalah hewan berwarna putih yang lebih tinggi melebihi himar dan lebih pendek daripada bighal yang kakinya mampu meloncat dengan jarak kira-kira sampai batas mata memandang, yang selalu menggerak-gerakkan kedua kupingnya.<br /><br />Buraq tatkala naik gunung kedua kaki belakangnya naik dan ketika turun maka yang naik adalah kedua kaki depannya. Ia mempunyai dua sayap dipahanya (bukan seperti seperti hewan berkaki empat atau sifat burung) yang posisinya memperkokoh kakinya.<br /><br />Kemudian Jibril mendatangi buraq lalu meletakkan tangan dipenglihatannya lalu berujar:<br />&quot;Apakah engkau tak merasa malu, wahai buraq! Demi Allah tidaklah yang menaikimu adalah mahluk yang mulya disisi Allah daripada dia (Muhammad)&quot;.<br />Seketika itu ia nampak bercucuran peluh dan menjadi tenang hingga Nabi menaikinya. Begitupula para Nabi sebelumnya juga pernah menaiki buraq ini.<br /><br />Lalu berangkatlah mereka, Jibril disebelah kanan Nabi, sedang Mikail disebelah kirinya hingga sampai pada tempat yang didekatnya ada pohon kurma. Jibril berkata pada Nabi:<br />&quot;turunlah, dan shalatlah&quot;, kemudian Nabi mengerjakannya. Kemudian Nabi menaiki buraq lagi, namun Jibril berkata:<br />&quot;tahukah kamu dimana engkau sholat?&quot;<br />Nabi menjawab: &quot;tidak&quot;,<br />jibril meneruskan: &quot;engkau shalat ditanah madinah yang dimana tempat hijrah&quot;.<br />Kemudian berangkat lagi dan shalat ditanah madyan dekat pohonnya Musa. Lalu berangkat dan berhenti sholat di gunung thursina, yang dimana Allah berfirman pada Musa.<br /><br />Lalu berangkat sampai daerah yang nampak rumah penduduk syam dan shalat disitu, Yaitu daerah bait al-lahm yang dimana Isa dilahirkan oleh maryam. Ketika dalam perjalanan, Nabi melihat jin ifrit yang membawa obor. Jibril bertanya:<br />&quot;apakah aku belum mengajarkan beberapa kalimat ketika kamu mengatakannya, maka padamlah api obornya dan terjungkir pada mulutnya?&quot;,<br />Nabi menjawab:<br />&quot;iya, (sudah)&quot;, lalu berdoa (lihat hal.7). Nampak ifrit terjungkir pada mulutnya dan padamlah obornya.<br /><br />KEJADIAN-KEJADIAN.<br />&gt;Kemudian Nabi, Jibril, dan Mikail meneruskan perjalanan hingga sampai pada suatu kaum yang sehari menanam dan menuai (panen) besoknya, tatkala ditunai maka tanamannya kembali lagi. Nabi berkata:<br />&quot;wahai jibril! Apa ini?&quot;,<br />Jibril menjawab:<br />&quot;mereka adalah mujahidun di agama Allah swt, amal kebaikannya dilipatgandakan tujuh ratus, dan tiap sesuatu yang mereka nafkahkan maka Allah pasti menggantinya&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian Nabi mendapati harum wangi semerbak yang dikatakan Jibril sebagai bau siti masyitah yang kerjaannya menyisir rambut putrinya Fir&#039;aun dan anaknya.<br />Kisahnya: suatu ketika Masyitah menyisir rambut putrinya fir&#039;aun, tiba-tiba sisir jatuh dan masyitah berkata:<br />&quot;Bismillah, semoga fir&#039;aun celaka&quot;.<br />Sang anak berkata:<br />&quot;apakah kamu mempunyai Tuhan selain ayahku?&quot;,<br />&quot;iya&quot;,<br />&quot;apakah aku boleh memberi kabar ayahku?&quot;,<br />&quot;iya&quot;,<br />kemudian sang anak melaporkan pada ayahnya, fir&#039;aun. Kemudian firaun memanggil masyitah lalu berkata:<br />&quot;apakah kamu punya tuhan selainku?&quot;,<br />&quot;iya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah&quot;.<br />Lalu firaun memerintah memanggil suami masyitah dan kedua putranya agar mau kembali pada agamanya, namun masyitah dan suaminya menolaknya. Akhirnya firaun mengancam bila tak mau kembali pada agamanya maka akan membunuhnya. Didatangkan bokor besar dari tembaga yang diisi air lalu dipanaskan, kemudian memerintahkan pada punggawanya agar memasukkan masyitah, suaminya, dan juga anaknya.<br /><br />Anak masyitah yang masih menyusu berkata:<br />&quot;aduh ibuku, menceburlah engkau dan janganlah mundur, sungguh engkau berada pada kebenaran&quot;.<br />Kemudian mereka menceburkan diri pada bokor yg berisi air yang mendidih.<br />*sang periwayat mengatakan: ada 4 anak yang masih digendong (menyusu) mampu berbicara, yaitu anak ini (anak masyitah), anak yang menjadi saksi pada Nabi yusuf, anak yang bersaksi pada wali Juraij, dan isa bin maryam.<br /><br />&gt;Kemudian Nabi tiba pada satu kaum yang dipukul kepalanya hingga pecah lalu kembali utuh lagi begitu seterusnya tak ada henti-hentinya. Nabi bertanya:<br />&quot;wahai jibril! Siapakah mereka?&quot;,<br />&quot;mereka adalah orang yang keberatan melakukan shalat wajib&quot;.<br /><br />&gt;Lalu tiba lagi pada kaum yang arah depannya (wajah) ada penutupnya dan arah belakangnya begitu pula. Mereka digiring sebagaimana unta dan kambing, mereka makan berupa makanan kayu berduri (dlari&#039;), zaqum, bara api dan batu jahanam. Nabi berkata:<br />&quot;siapa mereka wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;mereka adalah golongan yang tak mau menyedekahkan hartanya (zakat), Allah tidaklah berlaku dzalim pada mereka&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian tiba didaerah kaum yang tangan kanannya ada wadah berisi daging yang matang dan tangan kirinya ada daging mentah yang menjijikkan. Mereka malah makan daging yang mentah dan meninggalkan yang matang. Nabi bertanya:<br />&quot;apa ini wahai jibril?&quot;,<br />&quot;(perbuatan) ini adalah cerminan seorang lelaki dari umatmu yg telah mempunyai istri halal, namun suka mendatangi wanita lain yg nakal dan menginap disampingnya hingga masuk pagi. Dan perempuan yang mempunyai suami halal namun malah suka mendatangi lelaki hidung belang lalu menginap sampai pagi menjelang&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian tiba pada kayu dipinggir jalan,tak ada orang yang melewatinya kecuali terbakar baik berupa pakaian atau lainnya.<br />&quot;apa ini wahai jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah gambaran kaum dari umatmu duduk di tengah jalan lalu mencegat (orang yang melewatinya)&quot;,<br />kemudian Nabi membaca: walaa taq&#039;uduu bikulli shiratin tuu&#039;aduuna wa tashudduuna &#039;an sabiilillah (janganlah kalian duduk dijalan lalu mengancam dan menghalang2i di jalan Allah).<br /><br />&gt;Dan Nabi melihat laki-laki berenang di sungai darah dan dilempari dengan batu. Nabi bertanya:<br />&quot;apa ini wahai jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah gambaran orang memakan riba&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian tiba pada sosok lelaki yang telah mengumpulkan seikat kayu bakar namun tak mampu mengangkatnya, namun lelaki itu malah menambahi momotannya. Nabi bertanya:<br />&quot;apa ini wahai jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah perwujudan seorang lelaki dari umatmu yang diserahi amanat oleh manusia, namun tak mampu melaksanakannya. Dan dia selalu berkeinginan menanggung amanat tsb&quot;.<br /><br />&gt;Lalu Nabi sampai pada suatu kaum yang lidah dan mulutnya di gunting memakai gunting dari besi. Tatkala telah digunting maka lidah dan mulutnya kembali seperti sedia kala, begitu seterusnya tak henti-henti. Nabi bertanya:<br />&quot;siapa mereka wahai jibril?&quot;,<br />&quot;mereka adalah pengkhotbah isinya fitnah, yaitu pengkhotbah dari umatmu yang berkata sesuatu namun tak melakukannya&quot;.<br /><br />&gt;Lalu Nabi berjalan lagi bertemu suatu kaum yang kukunya dari tembaga dan menggaruk-garuk wajah dan dadanya. Nabi berkata:<br />&quot;siapa mereka wahai jibril?&quot;,<br />&quot;mereka adalah orang yang makan daging manusia dan senang membicarakan aibnya&quot;.<br /><br />&gt;Kemudian sampai di batu kecil yang mengeluarkan sapi jantan yang besar lalu sapi itu ingin masuk kembali namun tak mampu.<br />&quot;apa ini wahai Jibril?&quot;,<br />&quot;ini adalah gambaran seorang laki-laki dari umatmu yang berbicara besar lalu menyesalinya, namun tak mampu mencabutnya&quot;.<br />[Qishah al-mi&#039;raj: 3-11, karya syeh ahmad ad-dardiri]<br /><br />Bersambung insylh. Bila tertarik mau tag, sebar, copas halal. Ndak usah izin?AYAT-AYAT DOA PARA NABI DAN ORANG SHALIH SAMPAI DOA ORANG JAHILIYAH DAN IBLIS?/blog/post/218/ayat-ayat-doa-para-nabi-dan-orang-shalih-sampai-doa-orang-jahiliyah-dan-iblis.htmlWed, 13 Jun 2012 09:04:23 +0700/blog/post/218/ayat-ayat-doa-para-nabi-dan-orang-shalih-sampai-doa-orang-jahiliyah-dan-iblis.htmlBismillah,,,<br />Doa adalah senjata pamungkas orang mukmin, maka selayaknya kita mengetahui tempatnya di Al-quran baik surat atau ayat berapa, syukur mau mengamalkannya.<br /><br />Ini ringkasan agar memudahkan mencarinya dan sekilas kegunaannya, dengan tujuan agar kita bila berdoa minimal mengetahui maksud dan tujuannya apa yang diminta pada Allah swt.<br /><br />1.Nabi muhammad saw.<br />&gt;Al fatihah:1-7. Kunci pembuka segala permasalahan.<br />&gt;Ali imran:26. Minta kedudukan yang baik disisi Allah swt.<br />&gt;Al isra&#039;:81-82. Minta pertolongan Allah dari segala permasalahan dunia-akhirat.<br />&gt;Thaha:114. Minta tambah ilmu yang bermanfaat atau berguna.<br />&gt;Al anbiya&#039;:112. Minta pengadilan Allah atas orang kafir.<br />&gt;Al mu&#039;minun:118. Memohon ampunan atas kesalahan umatnya.<br />&gt;Al furqan:30. Pengaduan tentang al-quran yang tak diperhatikan.<br />&gt;Az zumar:46. Minta balasan bagi orang yang berbuat kejelekan.<br />&gt;Az zukhruf:88. Pengaduan tentang umatnya.<br />&gt;Al ahqaf:15. Minta petunjuk dan hidayah cahaya islam.<br /><br />2.Nabi Muhammad dan orang mukmin.<br />&gt;Al baqarah:201. Mohon kebaikan didunia-akhirat.<br />&gt;Ali imran:191. Doa atas keagungan Allah (balasan bagi oran dholim dan kekufuran.<br />Dan ayat:193. Mohon ketaatan dan ampunan dosa.<br />&gt;Al mu&#039;minun:93-94. Minta perlindungan Allah dan tidak menjadi orang dhalim.<br />Dan ayat:97-98. Minta perlindungan dari tipu daya setan.<br /><br />3.Adam as dan siti Hawa.<br />&gt;Al a&#039;raf:23. Minta ampunan dan rahmat Allah atas kedhalimannya.<br /><br />4.Nuh as.<br />&gt;Hud:45. Minta pengadilan atau janji Allah yg sungguh-sungguh.<br />Dan ayat:47. Minta perlindungan dan ampunan Allah swt.<br />&gt;Al mu&#039;minun:26-29. Minta keselamatan dan keberkahan hidup.<br />&gt;As syu&#039;ara:117-118. Minta pengadilan Allah dan keselamatan.<br />&gt;Nuh:5-10. Minta keteguhan hati dalam berdakwah dan ampunan.<br />Dan ayat:26-28. Minta kebinasaan orang kafir dan ampunan bagi orang mukmin.<br /><br />5.Ibrahim as.<br />&gt;Al baqarah:126. Minta rizki dan aman sentosa dalam negri.<br />Dan ayat:127. Minta semua amal diterima disisi Allah swt.<br />Dan ayat:128. Minta menjadi muslim dan petunjuk manasik haji.<br />Dan ayat:129. Minta diutus seorang Rasul untuk rahmatan lil &#039;alamin.<br />Dan ayat:260. Mohon keyakinan dalam hati.<br />&gt;Ibrahim:35. Minta kemurnian tauhid.<br />Dan ayat:36. Mohon ampun bagi orang lain.<br />Dan ayat:37. Mohon kasih sayang dari orang sekeliling dan sumber rizki.<br />Dan ayat:38. Mencari keridlaan Allah dalam amal dan kehidupan.<br />Dan ayat:40. Minta istiqamah melakukan shalat beserta anak cucu.<br />Dan ayat:41. Minta ampun pada Allah.<br />&gt;As syu&#039;ara:83-87. Minta ilmu hikmah dan kemuliaan dihari akhir.<br />&gt;As shaafat:100. Minta anak yang shalih.<br />&gt;Al mumtahanah:4-5. Minta ampunan dan terhindar dari fitnah orang kafir.<br /><br />6.Ibrahim dan Ismail as.<br />&gt;Al baqarah:127. Mohon agar semua amal diterima Allah swt.<br /><br />7.Luth as.<br />&gt;As syu&#039;ara:169. Minta keselamatan dari perbuatan yang mengakibatkan bencana.<br />&gt;Al ankabut:30. Minta keselamatan dari orang yg berlaku kerusakan.<br /><br />8.Yusuf as.<br />&gt;Yusuf:33. Minta perlindungan dari tipu daya manusia.<br />Dan ayat:101. Minta kehidupan dunia-akhirat yg sempurna.<br /><br />9.Syueb as.<br />&gt;Al a&#039;raf:89. Minta pengadilah Allah yg haq.<br /><br />10.Musa dan Harun as.<br />&gt;Thaha:45. Mohon keteguhan hati dari musuh Allah swt.<br /><br />11.Ayub as.<br />&gt;Al anbiya&#039;:83. Mohon keteguhan iman, berdzikir dan bersyukur.<br /><br />12.Musa as.<br />&gt;Al a&#039;raf:151. Mohon ampunan dan rahmat Allah bagi yang lain.<br />Dan ayat:155. Mohon ampun atas kesalahan kaumnya.<br />&gt;Yunus:85-86. Minta sifat tawakkal dan terhindar dari fitnah orang dzalim<br />Dan ayat:88. Minta agar Allah menurunkan musibah bagi orang kafir.<br />&gt;Thaha:25-35. Mohon keteguhan hati dan mudah bicara.<br />&gt;As syu&#039;ara:12. Minta pengaduan dan pertolongan Allah swt.<br />&gt;Al qashas:16-17. Minta ampun karna dhalim.<br />Dan ayat:21-24. Minta keselamatan dan petunjuk yang lurus.<br /><br />13.Sulaiman as.<br />&gt;An naml:19. Minta ilmu pengetahuan dan anugrah kehidupan.<br />&gt;Shaad:35. Doa minta ampun atas dosa yg tlah dilakukan.<br /><br />14.Yunus as.<br />&gt;Al anbiya:87. Minta ampunan Allah dan pertolongannya.<br /><br />15.Zakariya as.<br />&gt;Ali imran:38. Minta keturunan anak dan dimudahkan melahirkan.<br />Dan ayat:40-41. Minta keturunan anak yg shalih dan shalihah.<br />&gt;Maryam:4-10. Minta keturunan yg shalih.<br />&gt;Al anbiya:89. Sama diatas.<br /><br />16.Isa as.<br />&gt;Al maidah:114. Minta rizki kontan.<br /><br />17.Malaikat as<br />&gt;Ghafir/mu&#039;min:7,8,9. Memintakan ampunan hamba yg bertaubat.<br /><br />18.Orang Mukmin<br />&gt;Al baqarah:285. Mohon ampun dan belas kasih.<br />Dan ayat:286. Mohon keringanan siksa, beban berat, dan ampunan.<br />&gt;Ali Imran:8. Minta petunjuk kebenaran dan rahmatNya.<br />Dan ayat:9. Minta keteguhan hati.<br />Dan ayat:16. Minta ampunan dan terhindar dari neraka.<br />Dan ayat:192. Minta kehinaan dan adzab bagi orang dzalim.<br />&gt;An nisa:75. Minta pertolongan dan perlindungan.<br />&gt;Ghafir/mu&#039;min:109. Minta ampunan dan rahmatNya.<br />&gt;Al furqan:65. Minta terhindar dari jahanam.<br />Dan ayat:74. Minta istri dan keturunan shalih-shalihah.<br />&gt;Al hasyr:10. Minta ampunan bagi yg berilmu dan menghilangkan sifat kedengkian.<br />&gt;At tahrim:8. Minta ketetapan cahaya diakhirat.<br /><br />19.Asiyah<br />&gt;At tahrim:11. Minta surga dan keteguhan hati.<br /><br />20.Hannah<br />&gt;Ali imran:35-36. Minta keturunan anak shalih.<br /><br />21.Ashab Uhud<br />&gt;Ali imran:147. Minta ampunan dan kuatnya pendirian.<br /><br />22.Ashab a&#039;raf<br />&gt;Al a&#039;raf:47. Minta terhindar dari kedzaliman.<br /><br />23.Ashab kahfi<br />&gt;Al kahfi:10. Minta rahmat dan petunjuk yg benar.<br /><br />24.Ashab thalut<br />&gt;Al baqarah:250. Mohon bantuanNya dalam menghadapi musuh.<br /><br />25.Raja habasyah<br />&gt;Al maidah:83. Minta digolongkan umat Muhammad saw.<br /><br />26.Ratu Bilqis<br />&gt;An naml:44. Minta ampun dan berpasrah.<br /><br />27.Para Syuhada<br />&gt;Ali imran:194. Minta bahagia diakhirat dan kemuliaan dihari kiamat.<br /><br />28.Kaum Hawariyyin<br />&gt;Ali imran:53. Minta keteguhan iman.<br /><br />29.Anak pada orangtua<br />&gt;Al isra:24. Supaya Allah memberi rahmat pada orang tua.<br /><br />30.Orang dzalim<br />&gt;Ibrahim:44. Minta hidup kembali untuk amal kebaikan.<br /><br />31.Orang fasiq<br />&gt;Thaha:125. Pengaduan penyesalan dimahsyar.<br /><br />32.Orang enggan zakat dan haji<br />&gt;Al munafiqun:10. Minta kembali kedunia agar beramal baik.<br /><br />33.Orang jahiliyah<br />&gt;Al baqarah:200. Mohon hanya kesenangan.<br /><br />34.Kaum nabi Musa<br />&gt;Al a&#039;raf:126. Minta kesabaran dan mati islam.<br /><br />35.Kafir munafik<br />&gt;Al a&#039;raf:38. Minta adzab bagi yg menyesatkannya.<br /><br />36.Kafir musyrik<br />&gt;Thaha:134. Pengaduan penyesalan dihari akhir.<br />&gt;Al qasshas:47. Minta penangguhan siksa.<br />&gt;Shaad:16. Minta adzab segera turun untuk dirinya.<br />&gt;Gofir/mu&#039;min:11. Minta keluar dari neraka.<br />&gt;Fusshilat:29. Minta menyiksa pemimpinnya dg siksaan pedih.<br />&gt;Ad dukhan:12. Agar adzab dan siksa lenyap dari neraka.<br />&gt;Al anfal:32. Minta adzab turun dari langit.<br /><br />37.Orang kafir<br />&gt;Al mu&#039;minun:99. Minta panjang umur agar kembali kedunia beramal baik.<br />Dan ayat:106-107. Minta umur panjang agar bisa beramal baik.<br />&gt;As sajdah:12. Sama diatas.<br />&gt;Al ahzab:67-82. Minta diadzab dua kali lebih pedih.<br />&gt;Saba&#039;:19. Minta masa berdagang diperpanjang agar ada keuntungan.<br /><br />38.Orang musyrik<br />&gt;An nahl:86. Minta terlepas tanggung jawab dari perbuatan syirik.<br />&gt;Al qashas:63. Pengakuan orang musyrik dan sekutunya.<br /><br />39.Ahli neraka<br />&gt;Shaad:61. Minta adzab dilipat gandakan bagi penyeru kesesatan.<br />Dan ayat:79,83,85. Minta umurnya ditangguhkan hingga hari akhir.<br /><br />40.IBLIS LAKNATULLAH<br />&gt;Al hijr:36. Minta umur panjang agar dapat menyesatkan manusia.<br />Dan ayat:39-40. Minta umur panjang sampai kiamat.<br /><br />────────────<br /><br />Alhamdulillah akhiran...<br />Bila dirasa ada kesalahan tulisan atau apa tentang ayat doa ini, sudilah kiranya inbox. Baraka wa ashlahakumullah.<br /><br />Silahkan sebar, tag, copas, bookmark bila dirasa bermanfaat, halal! Tak usah izin. Semoga membawa berkah dan menjadi amal jariyah. Amin ya mujiibas sa&#039;ilin